Banjarbaru, BARITO – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalsel mencatat selama Januari 2019 telah observasi terhadap 10 kabupaten. Kabupaten itu meliputi Tanah Laut, Banjar, Barito Kuala, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Tabalong, Tanah Bumbu dan Balangan.
Berdasarkan komposisinya, jumlah observasi harga gabah masih didominasi Gabah Kering Panen (GKP) sebanyak 67 observasi.
Kepala Badan Pusat Statisik (BPS) Provinsi Kalsel,Ir. Diah Utami,M.Sc, melalui Kepala Bidang Statistik Distribusi Fachri Ubadiyah, SE. MP mengatakan, di Januari 2019, harga terendah ditingkat petani sebesar Rp.4.423,00 per kilogram dengan varitas IR.42, terjadi di Kecamatan Tapin Utara Kabupaten Tapin.
“Harga tertinggi mencapai Rp.7.200,00 per kilogram terdapat di Kecamatan Kertak Hanyar Kabupaten Banjar dengan varitas Mayang,” jelasnya, Jum’at(1/2) pagi di aula kantor BPS Provinsi Kalsel.
Dibandingkan bulan sebelumnya, kata dia, rata-rata harga gabah kualitas Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani naik 7,64 persen, dari Rp 5.156,69 per kilogram di bulan Desember 2018 menjadi Rp 5.550,75 per kilogram di bulan Januari 2019 dimana pada bulan ini transaksi yang terjadi lebih banyak varitas lokal (karang dukuh, siam kardil, siam kupang dan siam).
Begitu juga harga gabah di tingkat penggilingan naik 7,47 persen dari 5.250,21 per kilogram di bulan Desember 2018 menjadi Rp 5.642,60 per kilogram di bulan Januari 2019.
Lebih jauh diungkapkan bahwa secara umum, komponen mutu gabah selama bulan Januari 2019 masih cenderung fluktuatif dengan perbedaan yang tidak terlalu besar, pada bulan ini terjadi penurunan persentase kadar air, namun kadar hampa/kotoran juga terjadi kenaikan dibandingkan bulan Desember 2018. Rata-rata Kadar Air (KA) dan Kadar Hampa/kotoran gabah kualitas GKP bulan Januari 2019 masing-masing sebesar 14,70 persen dan 3,96 persen.
Pada kesempatan itu juga dipaparkan bahwa dari 33 provinsi yang dihitung nilai tukar petani atau NTP-nya, provinsi dengan Nilai Tukar Petani tertinggi pada Januari 2019 adalah Provinsi Jawa Barat sebesar 111,55 dan terendah Provinsi Bangka Belitung sebesar 83,55
“Provinsi Kalimantan Selatan berada diurutan ke 22, masih dibawah NTP Nasional yang mencapai 103,33. Pada bulan ini terdapat 15 provinsi mengalami kenaikan NTP dan 18 provinsi mengalami penurunan NTP,” jelasnya.
Dilihat dari besar kenaikan NTP, imbuh Fachri, tertinggi terjadi di Provinsi Riau yang naik sebesar 2,59 persen dan penurunan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Papua yang turun sebesar 1,58 persen. tya