Sosialisasi Wawasan Kebangsaan Untuk Tanamkan Sikap Toleransi di SMKN 1 Simpang Empat

Anggota DPRD Kalsel Muhammad Yani Helmi melaksanakan kegiatan Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan di SMK Negeri 1, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanbu.(ist)

Simpang Empat, BARITO – Generasi muda di Kabupaten Tanah Bumbu diminta berperan aktif dalam menjaga toleransi antar umat beragama. Mengingat daerah ini juga memiliki banyak keunikan, suku, budaya, ras dan agama, sehingga kunci utama terjaganya kerukunan dan kesatuan adalah tidak mudah terprovokasi paham radikalisme.

Permintaan itu disampaikan anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan Muhammad Yani Helmi saat pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan di SMK Negeri 1, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, Senin (6/6/2022) siang bersama peserta didik dan tenaga kependidikan.

“Wawasan kebangsaan ini harus terus digelorakan tidak hanya tokoh masyarakat saja melainkan kepada generasi muda kita yang merupakan calon penerus bangsa,” ujar Yani Helmi.

Yani Helmi dihadapan lebih dari puluhan peserta didik, tenaga pendidik dan tokoh masyarakat, dia tak hentinya menanamkan nilai Pancasila yang diharapkan bisa dipahami dan diamalkan secara baik.

“Tujuan sosialisasi ini selain membuka wawasan, mereka juga dapat mengedukasi untuk memahami dan mengenal bagaimana negara kita bisa berdiri kokoh tinggal generasi muda saat ini mampu mengaplikasiannya,” tegas Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kalsel.

Diharapkannya selain menjaga stabilitas keamanan negara, ia juga mengharapkan penggunaan media sosial dapat dimanfaatkan secara bijak dan mampu menyaring informasi agar tak termakan isu hoax yang dapat menumbuhkan paham radikalisme.

“Tujuannya adalah merawat Indonesia, menjaga kesatuan, cinta tanah air dan banyak hal yang bisa diaplikasikan termasuk tidak mudah terpengaruh akan hadirnya pemikiran yang dapat menyebabkan implementasi radikalisme tumbuh,” bebernya.

Ditegaskan Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalsel ini, isi kegiatan dari pembinaan ini tentu telah menyesuaikan dengan format implementasi empat pilar kebangsaan yakni UUD 1945, Pancasila, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.

“Yang terpenting bagaimana kita mengaplikasikan toleransi antar umat beragama dan ini masuk dalam landasan dasar Pancasila yakni berbeda-beda tapi tetap satu juga artinya jaga kesatuan negara ini dengan keberagaman suku, etnik serta budaya di daerah,” ungkapnya.

Sementara itu Kepala Bappeda Kalsel Ariadi Noor mengaku cukup berpengaruh terhadap arah pembangunan khususnya di daerah. Mengingat cinta tanah air merupakan kontribusi perwujudan dalam memberikan perubahan positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Ini adalah modal dasar dalam membangun negara agar dapat berdiri kokoh yang tentu menguatkan jiwa patriotisme generasi muda berdaya saing tinggi serta berkualitas,” imbuhnya.

Disamping itu, menurutnya, kunci utama membangun suatu daerah agar mampu terus berkembang dengan baik tentu salah satu dasarnya adalah memahami peran penting dalam menjaga kedaulatan suatu negara itu sendiri.

“Mulai dari level pendidikan memang harus ditanamkan adanya wawasan kebangsaan ini yang mana kita akan menghadapi kesiapan menuju Ibu Kota Negara (IKN) baru dan siap menjadi trigger (pemicu) partisipasi dalam mendukung arah pembangunan itu sendiri,” harapnya.

Senada Kepala Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel Fahruddin Noor yang mendukung secara penuh pelaksanaan tersebut sebagai bentuk membangun karakter kuat agar pondasi mencegah terjadinya bibit radikalisme mudah tak terjadi.

“Harapannya tentu bisa dipahami serta dapat diimplementasi dengan sebaik-baiknya oleh peserta didik dan guru bahkan dapat mengamalkan landasan UUD 1945, Pancasilia, NKRI. Selain itu, sebagai bentuk menjaga persatuan dan kesatuan salah satunya adalah Bhineka Tunggal Ika,” ungkap mantan Sekban Balitbangda Kalsel.

Di lokasi yang sama, Pengawas SMK Tanah Bumbu Agus Harry Multito mengapresiasi penyelenggaraan sosialisasi ini mengingat keberadaannya sangat diperlukan oleh generasi muda agar tidak mudah terprovokasi dan terdiskriminasi terhadap isu yang mengakibatkan perpecahan.

“Saya katakan kegiatannya sangat bagus sekali terutama membangun karakter, seperti kita ketahui saja remaja SMA/SMK banyak pengaruhnya di luar apalagi zamannya digital saat ini. Lebih bagus lagi ke depannya, Soswasbang bisa digelar satu persatu di satuan pendidikan di Tanbu mengingat materi yang disampaikan bermanfaat terutama bagi generasi muda sekarang,” paparnya.

Rilis    : DPRD Kalsel
Editor : Sophan Sopiandi

Related posts

Ditreskrimsus Polda Kalsel Ajukan Pemblokiran 1.453 Situs Judi Online dan Tetapkan 18 Tersangka

Musnahkan 79,3 Kg Sabu dan 63.847 Pil Ekstasi, Polda Kalsel Hindarkan 475.677 Jiwa dari Bahaya Narkoba

Bhabinkamtibmas Sungai Lulut Apresiasi Warga yang Bertanam Sayuran di Halaman Rumahnya