Sampit, BARITO- Satuan Tugas tanggap darurat bencana kebakaran hutan dan lahan (Satgas Karhutla) yang semula disiagakan sejak tanggal 16 Juli sampai dengan 12 Nopember 2018, resmi dibubarkan.
Pembubaran tim Karhutla ini sendiri berdasarkan pada hasil rapat, Selasa (16/10) di kantor Pemerintah Daerah Kotim.
Dalam rapat tersebut diputuskan bahwa, sejak Selasa (16/10) status siaga Karhutla diturunkan menjadi waspada.
Turunnya status menjadi waspada ini berdasarkan atas pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Tengah, yang mana diperkiraakan musim hujan pada bulan Oktober 2018 sudah mulai turun. Hingga tadinya status siaga pada musim kemarau, kini turun menjadi waspada.
Penyampaian status siaga menjadi waspada ini juga ditandai dilaksanakannya apel gabungan Satgas Karhutla Kotim yang terdiri, Kodim 1015/Sampit, Polres Kotim, BPBD, Damkar, Satpol PP, PMI Kotim, ORARI Kotim, Dinas Kesehatan, bertempat di halaman kantor Museum Kayu Sampit, Rabu (17/10).
Bertindak selaku inspektur upacara Kepala BPBD Sampit Ir.M Yusuf, mengatakan pada sambutannya, pembubaran tim Karhutla Kotim secara resmi terhitung sejak Selasa kemarin, namun baru pada apel gabungan tim Karhutla Kotim bisa dilaksanakan penyampaian secara resminya. “Kita bisa melihat belakangan ini Sampit mulai memasuki musim hujan, dari laporan patroli dan laporan dari masyarakat bahwa kebakaran sudah tidak ada lagi,” ungkapnya.
Namun, Yusuf juga menyampaikan, walaupun tim Karhutla sudah bubar, mereka juga masih menerima laporan masyarakat berkaitan kebakaran hutan dan lahan. “Untuk tim mereka akan dihubungi melalui kantor ataupun instansi masing masing, dan siap turun kelapangan. Walaupun tim Karhutla kini di Sampit telah bubar, bukan berarti mereka tidak siap kembali turun kelapangan asal ada laporan mereka akan kembali bekerja memadamkan kebakaran hutan dan lahan,” tegas Yusuf. zai