Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Stok beras lokal di Kota Banjarmasin semakin berkurang. Tak heran harga beras pera atau karau (Red banjar) ini semakin melonjak dan sekarang mencapai harga Rp 20 ribu.
Kondisi itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Banjarmasin, Ichrom Muftezar, membenarkan bahwa pihaknya juga telah memonitoring harga pasaran beras lokal sekarang ini.
Ia pun menyatakan, rata-rata beras karau tersebut naik hingga Rp 4 ribu.
“Beras lokal naik mulai Rp18 – Rp20 ribu per liter untuk jenis beras unus dan mutiara. Normalnya sekitar Rp15 – Rp16 ribu per liter,” ujarnya kepada
Baca Juga: Gali Potensi PAD Melalui Penguatan Pengawasan
Ia melanjutkan, kondisi tersebut disebabkan karena stok beras lokal semakin menipis. Sehingga pedagang memilih menaikkan harga beras.
Meksipun naik sekarang ini hingga 100 persen dari harga awal Rp 10 ribu. Tesar memprediksi, harga beras lokal baru akan kembali normal pada bulan Maret – April mendatang, seiring dengan tibanya masa panen.
“Saat musim panen kita prediksi harga beras lokal ini baru kembali normal. Maka dari itu kita imbau masyarakat beralih ke beras premium,” ungkapnya.
Lantas, bagaimana dengan rencana mendatangkan beras Pamanukan yang dianggap memiliki kemiripan dengan beras lokal?
Terkait hal itu, Tezar menjanjikan bahwa pendistribusiannya akan dilakukan dalam waktu dekat.
“Kita sudah melakukan perbincangan dengan PT Bangun Banua sebagai tindak lanjut MoU Wali Kota, Ibnu Sina dengan Bupati Subang,” tutupnya.
Baca Juga: Operasi Kewilayahan Lalu Lintas Digelar Hingga 14 Hari Kedepan
Sebelumnya diketahui, kenaikan harga beras lokal memicu terjadinya inflasi di Kota Banjarmasin.
Kerja sama antara Banjarmasin dan Subang akan berfokus pada komoditas beras. Di mana Subang berperan sebagai daerah pemasok, dan Banjarmasin sebagai pasarnya.
Seperti yang diungkapkan warga Belitung Utara, Mutia, bahwa beras jenis mutiara dan mayang seharga Rp20 ribu per liter.
Padahal biasanya, Ia membeli cuma seharga Rp16 ribu per liter. Namun demikian, Ia pun tetap membeli untuk konsumsi di rumahnya.
Baca Juga: Pajak Restoran Penyumbang PAD Tertinggi, Nilainya Rp 74 Miliar
“Sempat heran, karena harganya tiba-tiba sudah jadi Rp19 – Rp20 ribu per liter. Untuk jenis unus dan mutiara,” ucapnya.
Senada, naiknya harga beras lokal juga diungkapkan warga jalan Pramuka, Elsa.
Ia mengaku, biasanya membeli beras jenis unus seharga Rp13 ribu per liter, kini sudah mencapai Rp18 ribu per liter.
“Terpaksa cuma beli lima liter. Biasanya beli sepuluh liter untuk keperluan sehari-hari,” ungkap wanita itu 34 tahun itu juga.
Penulis: Hamdani
Follow Barito Post klik Google News
3 comments
[…] Kamis, 9 Februari 2023 Top Posts Pemkab dan Kemensos Tinjau Lokasi Banjir Bintara dan Tamtama Garda Terdepan Perlindungan Masyarakat Setelah Training Safety Riding, Karyawan Parama Global Inspira… Satu Lagi Tersangka Kasus Lahan Bendungan Tapin Ditahan Sakit Dalam Keadaan Emergency, Majelis Hakim Tunda Sidang… Majelis Hakim Tunda Bacakan Vonis Dua Perkara Korupsi… Perkara Arisan Online, Dua Kali Mangkir Panggilan Selebgram… Tegas! Pengendara Lawan Arus dan Kebut-kebutan di Jalan akan… Tim Dispora Kalsel Ungguli Purna Praja Kalsel Stok Beras Lokal Semakin Berkurang, Harga Semakin Melambung […]
[…] Baca Juga: Stok Beras Lokal Semakin Berkurang, Harga Semakin Melambung […]
[…] BACA JUGA: Stok Beras Lokal Semakin Berkurang, Harga Semakin Melambung […]