Banjarmasin, BARITO – Penyakit tidak menular berupa stroke saat ini menempati urutan teratas sebagai beban penyakit tertinggi dan mengalami kematian di Indonesia, termasuk Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) .
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, Muhammad Muslim di Banjarmasin mengatakan, angka kematian masyarakat Kalsel yang paling tinggi adalah penyakit yang tak menular berupa stroke selain jantung, kanker, diabetes dan sebagainya.
“Dulu yang domiman itu penyakit yang menular seperti ISPA dan diare, yang paling tinggi menyebabkan kematian di Kalsel saat ini penyakit yang tidak menular, seperti stroke,” katanya.
Dikatakan, makanan berlemak, daging, dan tinggi garam kerap dijumpai di masakan masyarakat Kalsel berimbas tingginya masyarakat yang menderita kolesterol tinggi dan hipertensi, yang merupakan faktor risiko utama stroke sehingga mengalami kematian.
“Kasusnya semakin banyak karena gaya hidup masyarakat Indonesia yang semakin tidak sehat. Sebut saja soal makanan, kini masyarakat Indonesia lebih gemar menyantap makanan cepat saji yang tinggi garam dan kalori, yang menjadi faktor risiko dari berbagai penyakit kronis,” katanya.
Muslim menyarankan, pola hidup sehat merupakan kunci dalam menghindari berbagai penyakit, begitu pula dengan stroke. Pola hidup ini dapat dimulai dengan melakukan berbagai aktivitas fisik yang menyehatkan, tidak malas berolahraga serta mengkonsumsi aneka makanan yang sehat untuk tubuh dan seluruh organ dalam tubuh.
Kemudian menghindari aktivitas merokok dan juga kurangi makanan cepat saji, juga harus perhatikan makanan dengan pola gizi yang seimbang.
“Selain stroke, kematian paling tinggi di Kalsel juga disebabkan penyakit jantung. Karena itu, upaya kita kedepan bagaimana mengubah perilaku masyarakat Kalsel dalam hidup sehat, diantaranya menggerakkan fisikatau berolaga, makan gizi yang seimbang, tidak merokok, serta lingkungan yang bersih,” pungkasnya.
Penulis: Salman