HAK PILIH-Pasutri disabilitas Selamet Riyadi dan Bahriah menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2019.(foto : sophan-brt)
Banjarmasin, BARITO – Pasangan suami isteri penyandang disabilitas, Selamet Riyadi dan Barniah warga Jl Simpang Belitung Kelurahan Kuin Selatan Kota Banjarmasin menggunakan hak pilihnya sebagai warga Negara Indonesia pada Pemilu Serentak 2019.
Selamet penyandang tuna netra dan Barniah penyandang cacat fisik menggunakan hak pilih mereka di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 03 Jl Simpang Belitung RT03 Banjarmasin, Rabu (17/4).
Selamet dan Barniah ini dari 251 pemilih terdaftar di TPS 03 tersebut, terdiri pemilih laki-laki 120 orang dan
perempuan 131 orang.
Kepada wartawan, Selamet didampingi isterinya mengaku tidak begitu kesulitan saat menggunakan hak pilihnya, selain ada famletnya juga dibantu isterinya saat mencoblos surat suara sebanyak lima buah.
Sebelum menggunakan hak pilih, lanjut Selamet, pihaknya sudah pernah mengikuti sosialiasi pemilu bagi penyandang disabilitas.
Disinggung alasan menggunakan hak pilih. Menurut Selamet, ia dan isterinya merasa terpanggil sebagai warga Negara Indonesia turut berpartisipasi pada Pemilu 2019 ini.
“Sebagai warga Negara Indonesia, kita tidak hanya menuntut hak, tapi juga melaksanakan kewajiban, salah satunya menggunakan hak pilih pada Pemilu,” terangnya.
Karena itu, Selamet berharap kepada pemimpin yang nanti terpilih harus menjalankan visi misinya dan juga memperhatikan keberadaan para penyandang disabilitas.
Ketua DPRD Kota Banjarmasin Hj Ananda yang turut menggunakan hak pilihnya di TPS 03 Jl Simpang Belitung RT03 kepada Barito Post mengucap syukur terselenggaranya Pemilu Serentak 2019 ini dan berharap Pemilu ini sukses, lancar dan aman.
Ananda pun mengapresiasi para pemilih yang datang ke TPS menggunakan hak pilihnya termasuk pasangan suami isteri penyandang divabel/disabilitas Selamet Riyadi dan Bahriah.
“Saya mengapresiasi semangat mereka (pasutri divabel, red) ikut Pemilu untuk memilih pemimpin dan calon anggota legislatif, agar nanti keberadaan mereka dapat diperhatikan haknya,” ujar Ananda.
Politisi Golkar ini menambahkan, keberadaan divabel/disabilitas ini sebenarnya sudah diperhatikan pemerintah, kita pun bersyukur dengan dicanangkannya Banjarmasin sebagai Kota Inklusif, yang layak bagi warga divabel/disabilitas.
“Keberadaan mereka ini telah diakomodir, termasuk seperti Pemilu, mereka juga telah diberikan sosialisasi oleh lembaga penyelenggara Pemilu seperti KPU dan pihak terkait lainnya,” pungkasnya.sop