Sukses Dengan Aplikasi GIS Baiman, PDAM Bandarmasih Raih Penghargaan Bhumandala

Banjarmasin, BARITO – Berhasil membangun simpul jaringan. PDAM Bandarmasih raih penghargaan Bhumandala Pemanfaatan Informasi Geospasial 2021 oleh Badan Informasi Geospasial, Jumat (28/10) di Jakarta.

Penghargaan itu juga diraih karena
atas inovasi pengembangan aplikasi GIS BAIMAN. Aplikasi milik PDAM Bandarmasih yang terintegrasi dengan android, SIMPDAM (Sistem Informasi PDAM), aplikasi dan kegiatan-kegiatan milik PDAM Bandarmasih lainnya.

Direktur Utama PDAM Bandarmasih, Yudha Ahmadi, mengaku syukur atas peraihan penghargaan tersebut.

Baginya, peraihan Bumandala itu tidak lah mudah karena perlu tim yang solid terutama dibidang Informatika Teknologi (IT).

Ia menyatakan, pihaknya menggunakan aplikasi sejak tahun 2018 dan tahun. Ia mengaku bangga kepada teman- teman di bagian IT.

“Terus tingkatkan dan dikembangkan lagi agar bisa sinergitas dengan instansi lainnya dilingkungan Pemko Banjarmasin,” harapnya.

Bhumandala sendiri merupakan penghargaan terhadap upaya pembangunan simpul jaringan informasi geospasial yang diberikan kepada kementerian atau lembaga dan pemerintah daerah yang dinilai terbaik dalam upayanya mempersiapkan diri dan membangun simpul jaringan.

Penilaiannya adalah, kinerja simpul jaringan dilakukan dengan melihat pembangunan lima elemen infrastruktur informasi geospasial yaitu kebijakan, kelembagaan, teknologi, standar dan sumber daya manusia.

Manager Transmisi dan Distribusi 2 Zulbadi S.Kom, MM yang juga merupakan ketua tim pengembangan GIS BAIMAN menjelaskan. Penghargaan itu arus yang harus dilewati oleh PDAM adalah :

Pertama, PDAM Bandarmasih mengirimkan proposal untuk dinilai kelayakannya.

Kedua, mereka harus menyiapkan video durasi selama lima menit yang mana menjelaskan mengenai inisiatif, tujuan, manfaat, dan bukti nyata dari hasil inovasi tersebut.

“Tentu ada saingan dari kota lain, di sini ada tingkat kota dan provinsi yang mengirim, bahkan Kementerian juga ada,” katanya.

Dari seluruh provinsi atau kota yang mengirim, hanya ada sekitar 10 nomine yang berhasil lolos ke tahap penilaian kedua.

Zulbadi menyebutkan untuk tahap kedua sendiri di mana ada kegiatan presentasi di hadapan juri, PDAM Bandarmasih memilih melakukannya secara daring.

“Diberi dua pilihan, daring atau luring, tetapi kita pilih yang onlline,” ucapnya.
Manager Transmisi dan Distribusi 2 itu menyebutkan bahwa aplikasi GIS BAIMAN bukan merupakan GIS pertama yang mereka miliki.

“Kita sudah punya sebelumnya, tetapi ada beberapa kelemahan. Berbayar dan jumlah usernya sangat terbatas, berbeda dengan GIS BAIMAN yang usernya tidak terbatas dan tidak berbayar,” ujarnya.

Dalam GIS yang terdahulu, hanya memiliki dua user dan lima viewer serta bayar per tahun.
“Sekarang, di GIS BAIMAN user tanpa batas, bisa digunakan kapan saja, di mana saja, oleh siapa saja secara online dan real time,” jelas Zubaldi.

Menurut ketua tim pengembangan GIS Baiman itu, aplikasi ini merupakan suatu kebanggaan bagi PDAM Bandarmasih karena dikembangkan sendiri oleh sumber daya yang ada, tidak berbayar dan dapat memaksimalkan potensi karyawan.

Penggunaan GIS BAIMAN pun ia nilai sangat efektif dan efisien bagi pekerjaan para karyawan, salah satunya untuk penanganan kebocoran, karena GIS BAIMAN sudah diintegrasikan dengan android.

“Arah ke mana, bocor di mana, petugasnya di mana, itu semua bisa terlihat dengan mudah melalui GIS BAIMAN, sangat memudahkan pekerja di lapangan. Selain itu dapat di evaluasi setiap hari,” jelasnya.

Zulbadi juga menyebutkan GIS BAIMAN tumbuh dan berkembang seiring dengan perkembangan PDAM itu sendiri.

Menurutnya, di tempat lain GIS hanya sekedar GIS dan berdiri sendiri saja, sementara untuk PDAM Bandarmasi sendiri GIS terintegrasi dan tumbuh berkembang sendirinya. Ada kewajiban bagi setiap pekerjaan untuk harus update data di GIS.
Ia juga memberikan contoh, misalnya ada pekerjaan baru pembangunan pipa sekunder dari titik A ke titik B sekitar satu kilometer. Maka, setelah pekerjaan selesai, pekerja harus membuat as built drawing.

“Mulai dari rencana, aktivitas kerja dan as built drawing harus ada di GIS, sehingga datanya itu tumbuh sendiri, bahwa ada penambahan pipa satu kilometer tersebut,” jelasnya.

GIS BAIMAN sudah digunakan oleh PDAM Bandarmasih sebagai suatu alat kerja yang wajib digunakan, karena aplikasi ini merupakan aplikasi pemetaan yang menyimpan daripada aset-aset PDAM Bandarmasih seperti perpipaan di bawah permukaan tanah dan aksesoris-aksesorisnya yang mana memang harus terdata.
Dikarenakan bisnis PDAM Bandarmasih berjenis air mulai dari sumber, pengolahan dan distribusi sampai ke pelayanan merupakan tugas perusahaan yang berkantor pusat di Jalan A Yani km dua itu, distribusi dan pelayanan tentu terhubung dengan perpipaan.
Pelayanan berarti pelanggan mendapat air yang cukup artinya sesuai dengan syarat pelayanan PDAM Bandarmasih, yaitu Kualitas, Kuantitas, Kontinuitas dan T atau K3 + Tekanan.

“Maka dibuatkanlah peta atau GIS BAIMAN untuk membantu percepatan dan efisiensi kegiatan tersebut,” ucap Zulbadi.
Ia menjelaskan perusahaan air minum itu juga memiliki road map pengembangan GIS BAIMAN, di tahun 2021 ini, mereka sedang mengembangkan sistem monitoring tekanan air di perpipaan, persebaran tekanan, untuk peningkatan pendapatan dan reklasifikasi.

“Kita sebagai Departemen Transmisi dan Distribusi dalam mendistribusikan air ke pelanggan harus memonitor untuk memastikan bahwa air di wilayah tersebut mengalir dengan tekanan cukup,” ujarnya.
Untuk pengembangan yang akan datang, Zulbadi mengiyakan bahwa hal itu akan terus ada namun juga disesuaikan dengan tahapan-tahapan dan bisnis plan milik PDAM Bandarmasih.

Menurutnya dalam hal pengembangan, bisa jadi suatu saat PDAM Bandarmasih memiliki visi untuk menjadi Smart Green Water.
Smart pengelolaannya yang efektif dan efisien menggunakan teknologi, mulai hulu hingga ke hilir, dan Green dalam artian memperhatikan aspek lingkungan.

Terdapat gabungan dari apa yang diharapkan, misi dalam menjadikan PDAM Bandarmasih yang besar tentu harus diimbangi dengan teknologi.

“Yaitu, GIS BAIMAN hadir untuk memonitor dan mengontrol kegiatan operasional, efisiensi dan efektifitas dapat diperoleh, biaya produksi ditekan dan mungkin suatu saat harga jual juga bisa diturunkan,” jelasnya.

Sebagai Ketua Tim Pengembangan GIS BAIMAN, Zulbadi menghaturkan rasa terima kasihnya kepada tim yang dipimpinnya itu.
“Mari kita kerja keras, kerja keras, kerja keras. Saya sebut tiga kali karena dengan kerja keras dan kekompakan tim, maka kita akan menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi perusahaan,” ujarnya.

Menurutnya Inovasi yang bermanfaat merupakan legacy bagi diri sendiri, menjadi warisan ketika suatu saat nanti sudah tidak di perusahaan lagi, menjadi bukti bahwa pernah berbuat baik untuk perusahaan, melakukan perubahan.

Penulis: Hamdani

Related posts

Baksos dan Deklarasi Pilkada Damai Bersama Nelayan Kotabaru Digelar Polda Kalsel

Prabowo-Gibran Resmi Dilantik, Kalsel Optimis Terus Berkembang Songsong Indonesia Emas

Pelajari Mekanisme Seleksi KPID, Komisi I DPRD Kalsel Gali Informasi ke DPRD Jatim