Banjarmasin, BARITO – Hampir setahun ini pandemi Covid-19 telah merampas kebebasan sosial. Ini juga berdampak pada sosial pendidikan dan menimbulkan kejenuhan serta kebosanan.
Kebosanan ini termasuk pada siswa sekolah. Tentu itu semua harus menjadi perhatian semua pendidik, guru maupun orang tua.
Menurut Rimalia Karim, seorang motivator dan penulis asal Banjarmasin Kalimantan Selatan, rasa bosan itu harus dihadapi dengan bahasa cinta.
“Energi cinta itu 10 pangkat 500, artinya seseorang yang penuh cinta akan bisa menetralisir energi negatif disekelilingnya,” ujarnya saat mengisi Seminar Motivasi, Jumat (27/11/2020)di Aula PKK Kota Banjarmasin.
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh ACT bersama Forum Sahabat Guru Indonesia (FSGI) Kalimantan Selatan.
Dalam seminar tersebut, Rimalia menjelaskan bagaimana menjadikan diri penuh cinta. Berdasarkan penelitian, tubuh manusia memiliki vibrasi yang bisa mempengaruhi orang lain. “Marahnya kita, pola asuh kita bisa menyebabkan anak-anak memiliki energi negatif,” terang Rimalia.
Maka, hal penting yang harus dilakukan seorang pendidik adalah membuang semua ‘sampah’ yang mungkin secara tak sengaja mengisi tubuhnya setiap hari. Misal rasa kecewa, sedih, bosan atau stress dari hal-hal yang tidak benar, seperti hoaks atau ujaran kebencian.
“Caranya adalah dengan mengakui bahwa hidup itu memang penuh kekecewaan dan kesedihan, tarik nafas dan terima semua itu. Lakukan saja pelan-pelan. Bahwa Allah swt mempunya rahasia terbaik dalam hidup kita,” ucapnya. Selain itu, menurut Rimalia penting juga untuk memperbanyak istigfar dan minum air putih.
Memupuk cinta juga bisa dilakukan dengan menyadari bahwa bahasa cinta bagi anak-anak adalah bahasa pendukung. “Dukungan sekecil apapun untuk anak-anak sangatlah berarti, maka mulailah mengungkapkan bahasa cinta kepada anak-anak kita,” tegasnya.
Meski hujan lebat melanda Kota Banjarmasin, sebanyak 15 guru hadir mengikuti kegiatan tersebut. Mereka ada yang berasal dari Banjarmasin Selatan, Banjarmasin Timur, Banjarmasin Utara, Lok Baintan dan Banjarbaru. Guru-guru tersebut adalah member FSGI Kalsel. Secara keseluruhan berjumlah 19 orang.
Janiba Tomu, Guru TK ABA Banjarbaru mengaku senang bisa mengikuti kegiatan tersebut. “Sangat bermanfaat sekali acara seperti ini, Saya jadi lebih mengetahui bagaimana menghadapi anak-anak,” ucap Janiba Tomu yang mengaku selama ini kesulitan mempertahankan fokus anak-anak didiknya yang berusia 5 tahun.
Sementara itu, Kepala Cabang ACT Kalsel Zainal Arifin menambahkan, kegiatan seperti ini memang sangat dibutuhkan. Apalagi, dengan adanya stimulus seperti seminar motivasi, akan menambah semangat para guru dalam mendidik dan mengajarkan anak.
“Bahkan para anggota FSGI Kalsel berharap bisa kembali menimba ilmu bersama Rimalia Karim,” pungkasnya.
Penulis: Hamdani