Banjarmasin, BARITO – Irjen Nico Afinta secara resmi menjabat sebagai Kapolda Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Surat Telegram (TR) Kapolri Jenderal Idham Azis, nomor ST/1337/V/KEP/2020 tertanggal 1 Mei 2020. Nico menggantikan Irjen Pol Yazid Fanani yang menjadi Ketua STIK Lemdiklat Polri selanjutnya serah terima jabatan dilaksanakan di Jakarta, Jumat (8/5/2020) pagi tadi.
Ketua DPRD Provinsi Kalsel H Supian HK menyambut baik dan berharap Nico dapat merangkul dan mengayomi semua pihak di bumi Lambung Mangkurat ini. Da dapat memelihara kondusifitas keamanan setempat.
“Yang paling penting pak Nico Afinta dapat mengayomi semua pihak yang ada di Kalimantan Selatan. Termasuk bisa bekerjasama dengan pemerintah provinsi dan DPRD,” kata Supian saat dihubungi wartawan.
Politisi senior Partai Golkar ini menaruh harapan kepada jenderal asal tanah Karo, Sumatera Utara itu dapat menangani secara maksimal persoalan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang sering terjadi di kota Seribu Sungai itu.
Supian HK meminta Nico dapat melanjutkan kepemimpinan Kapolda Kalimantan sebelumnya Irjen Yazid Fanani yang sering turun langsung ke masyarakat, baik dalam kegiatan acara formal informal maupun menyelesaikan permasalahan di tengah masyarakat.
“Saya yakin pak Nico Afinta mampu untuk bersinergi menjaga kondusifitas dan keamanan di daerah ini,” tutup politisi Partai Golkar ini.
Sementara Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Edi Hasibuan mengatakan segala permasalahan yang ada di Kalsel akan menjadi tugas kapolda baru.
“Saya yakin Pak Nico yang memiliki jam terbang tinggi dalam dunia reserse dan pernah menjadi Kapolresta Medan yang cukup rawan bisa menjadi kondusif setelah ditanganinya,”ujar mantan Kompolnas itu.
Kerja mantan Kapolrestabes Medan itu menurut Edi, sama beratnya dengan kapolda Kalsel mengingat rawan gangguan kamtibnas dan jumlah LPnya juga melebihi jumlah LP di polda luar pulau jawa.
“Pengamatan kami masyarakat Kalsel tentunya menyambut baik kedatangan kapolda baru ini. Insya Allah Kalsel kondusif selama dipimpin beliau, “sebut mantan wartawan Senior ini.
Seperti diketahui
Irjen Nico Afinta merupakan jebolan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1992. Selama berkarir di Kepolisian dikenal tegas dan pemberani. Banyak kasus-kasus besar yang berhasil diungkapnya.
Misalnya saat menjabat Direktur Resnarkoba Polda Metro Jaya. Nico bersama timnya berhasil mengungkap kasus sabu Seberat 1 ton di Anyer, Banten, Kamis, 13 Juli 2017 lalu. Dari penyelidikan dilakukan selama dua bulan tersebut, ada empat orang WNA yang diringkus.
Kemudian, waktu menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Nico Afinta dipercaya mengepalai tim teknis kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan. Pada akhir Desember 2019, kepolisian mengumumkan menangkap dua tersangka yang ternyata merupakan anggota Brimob, yakni Ronny Bugis dan Rahmat.
Penulis : Arsuma. Editor : Mercurius