Banjarmasin, BARITO – Produsen garam konsumsi beryodium dengan merek dagang “Cap Kapal” di bawah bendera PT Susanti Megah terus menggenjot pasar. Terbukti dengan penawaran menarik bagi para penyalur dan pedagang, khususnya di Kalimantan Selatan berupa 200-an hadiah yang tersedia.
Koperasi Harum Manis Banjarmasin sebagai peyalur (distributor) pun ikut melakukan edukasi pasar tentang jenis garam yang baik dan sehat dengan penjualan relative besar.
“Alhamdulillah, kini tiga toko mendapatkan hadiah umrah dari produsen garam PT Susanti Megah yakni Toko Fajar Sakti, Toko Anggai, Toko Haji Aslam,” ucap Ketua Koperasi Harum Manis Bersatu Banjarmasin H Aftahuddin, Rabu (4/8/2021).
Menurutnya, program yang berlangsung pada September-Desember 2020 lalu itu membuat antusias pedagang. Bahkan pedagang pun menyalurkan garam ‘Cap Kapal’ kepada konsumen lumayan banyak di Kalsel ini.
Meski demikian, H Aftahuddin berharap program PT Susanti Megah lebih menyentuh para konsumen, dan tidak hanya pedagang saja yang mendapatkan hadiah. “Kita ingin konsumen garam ‘Cap Kapal” juga tersentuh untuk mendapatkan hadiah, dan tak hanya pedagangnya,” tandas H Aftahuddin.
Pedagang yang membeli di Koperasi Harum Manis Bersatu Banjarmasin dan mendapatkan hadiah umroh, karena mereka membeli garam “Cap Kapal” satu toko mencapai 24 kontainer dalam waktu 4 bulan. “Memang saat ini masih kepada arahnya program toko seperti cashback, bonus, dan lainnya. Namun kami ingin program ini juga dapat melibatkan pemakai garam (konsumen) apalagi berhadiah. Ya, semuanya tergantung dari produsen garam PT Susanti Megah,” harapnya.
Teks. Perlihatkan Garam Beryodium Merek “Cap Kapal”
Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan secara simbolis kepada perwakilan tiga toko yang mendapatkan hadiah umroh dari PT Susanti Megah disaksikan Koperasi Harum Manin Bersatu Banjarmasin.
Sementara itu, Nasional Sale Marketing Manager PT Susanti Megah William Kartono Suyanto mengucapkan terima kasih kepada warga Banjar atas kepercayaannya mengkonsumsi garam “Cap Kapal”. “Warga Banjar selama ini percaya menikmati garam “Cap Kapal” dan kami berterimakasih banyak,” tuturnya di Banjarmasin.
William memastikan garam “Cap Kapal” terlah melalui produksi sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) dan ISO 9001, ISO 2200. “Proses produksi garam “Cap Kapal” dicuci sampai 5 kali, dan steril serta aman dikonsumsi masyarakat,” imbuhnya.
afdi