Banjarmasin, BARITO – Seorang perempuan berhijab bernama Susyanti (43) tak muluk-muluk dalam bermimpi yakni ingin meningkatkan amal ibadahnya. “Saya ingin lebih baik dalam beribadah,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca saat ditemui pihak Aksi Cepat Tanggap (ACT) Kalsel, Senin (14/9/2020).
Ibu dari tiga anak itu terharu dengan adanya program Wakaf Modal Usaha Mikro dari Global Wakaf (GW) – ACT. Baginya, modal tersebut adalah jalan pertolongan dari Allah atas kesulitan yang ia alami saat ini, hinggadiharapkan bisa bangkit kembali.
Berjualan sembako sejak 22 tahun lalu dipilih oleh Susyanti dengan modal awal hanya Rp 200ribu. Bersama almarhum suami pertama, Ia berhasil mengembangkan usaha hingga bisa berjualan skala partai.
Namun, sejak sang suami meninggal pelanggan jadi semakin sedikit. Ditambah kebutuhan sekolah anak-anaknya yang makin besar, membuat Susyanti terpaksa berhutang di bank. “Untuk modal dan kebutuhan anak-anak sekolah,” tutur warga Jalan A Yani Km 4,5 Gang Hidayah RT 24 RW 01 Kelurahan Karang Mekar Kecamatan Banjarmasin Timur ini.
Mimpinya untuk menyekolahkan anak-anaknya ke pondok pesantren menjadi motivasinya dalam bekerja. Kini Ia juga kembali memiliki suami, Idris (38) yang sehari-hari berjualan mie ayam keliling.
Anak keduanya pun sedang menimba ilmu di salah satu pondok pesantren di Banjarbaru. Sedangkan anak pertama masih harus menyelesaikan kuliah tingkat akhir di Politeknik Banjarmasin.
Saat pandemi Covid19 melanda enam bulan lalu, warung Susyanti sepi pembeli. Modal usaha terpakai untuk kebutuhan konsumsi. Akhirnya ia memutuskan untuk memindah tempat jualannya.
Ia menyewa sebuah rumah di dalam Gang Hidayah yang pada akhirnya membuatnya kembali memperpanjang pinjaman di bank. Susyianti merasa usahanya mulai limbung. Modal banyak terpakai untuk makan.
Meski demikian, Ia tak gentar untuk berbagi. Sejak tiga bulan yang lalu, Ia rutin berbagi nasi bungkus gratis setiap hari Jumat. “Saya punya sakit maag yang mengharuskan minum obat rutin, karena keuangan susah begini, Saya ikhtiarkan dengan bersedekah Saja. Alhamdulillah maag nya udah jarang kambuh,” senyumnya sumringah.
Hadirnya Wakaf Modal Usaha Mikro, bagi Susyanti adalah pertolongan dari Allah. “Pas banget kondisi sedang oleng begini, bingung gimana menjalankan usaha di tengah pandemi. Alhamdulillah ada wakaf,” terangnya.
Dengan WMUM tersebut Susyanti bisa menambah dagangannya. Dia pun berterima kasih kepada dermawan atas amanah wakaf yang dititipkan ke Global Wakaf – ACT. Harapannya untuk hidup yang lebih baik telah tumbuh di Kota Banjarmasin ini.
Penulis : Arsuma Editor : Afdi