Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Rudi (58 tahun) hanya bisa berbaring lemah di kasur tipis menahan sakit di rumahnya Jalan Kelayan A Banjarmasin.
Pria setengah baya ini mengalami patah kaki akibat ditabrak sopir ugal-ugalan yang diduga dikendarai oknum polisi berinisial AN yang bertugas di Sabhara Polda Kalsel.
Ditemui di rumahnya, Rudi menceritakan, pada Minggu (4/6/ 2023) dia mengendarai motor dari rumahnya di Jalan Kelayan A Banjarmasin menuju Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) tepatnya di Gang Batur, Rt 2, No 17
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih dua jam Rudi merasa lelah
Dia pun beristirahat di pinggir jalan, Kecamatan Margasari Kabupaten Rantau.
Sambil istirahat dari kejauhan dia melihat dua mobil yang melaju kencang ugal-ugalan.
Setelah dekat mobil dengan nopol KH 1079 AW yang diduga dikendarai oknum polisi Polda Kalsel itu berusaha membalap mobil di depannya.
Baca Juga: Hari Anak Nasional Dimeriahkan Dengan Ajang Kreativitas Anak
“Saya merasa aman karena duduk disisi kiri diluar badan jalan dan mobil AN mengambil jalur kanan karena berusaha membalap mobil di depannya.
” Ternyata dari arah berlawanan ada mobil lain, sontak AN membanting setir ke kiri lalu menabrak saya hingga kaki kanan patah dan motor rusak berat,” katanya, Senin (24/7/2023).
Rudi pun kemudian dilarikan ke Puskesmas Beringin, Kecamatan Candi Laras, Kabupaten Tapin.
AN memang sempat menawarkan agar dibawa ke rumah sakit namun Rudi tidak mau, dia meminta dibawa ke ahli patah tulang di Kandangan saja dan diurus secara kekeluargaan, lalu dibuatlah surat perjanjian.
Dalam surat perjanjian pihak AN bersedia memperbaiki motor Rudi yang rusak berat dan menanggung semua biaya berobat.
Ketika itu Rudi diberi uang Rp 3 juta, setelah 3 hari dia kembali diberi uang untuk pulang ke rumahnya di Kelayan A sebesar Rp 2 juta.
Dalam surat perjanjian itu juga disebutkan, AN akan memberikan dana tambahan untuk berobat sampai Rudi sembuh.
Namun setelah beberapa hari kejadian ponsel AN tidak aktif lagi.
Yuni anak perempuan Rudi sempat datang ke Polda Kalsel mencari AN namun tidak bertemu
Yuni berusaha mencari informasi kepada sanak saudara hingga akhirnya AN bisa dihubungi.
Baca Juga: Banjarmasin Pertahankan Gelar Kota Layak Anak
Belakangan Yuni di telpon orang yang mengaku keluarga AN dari Jakarta yang memintanya agar jangan lagi menghubungi AN, kemudian dia disuruh ke polsek untuk membuat perjanjian baru.”Gak usah dipermasalahkan lagi, posisi AN lagi kerja, jangan menghubungi AN dan jangan menghubungi siapa-siapa lagi, kan sudah dibantu, mau diapain lagi, mau digantung,” ucap Yuni menirukan omongan penelpon serta memperdengarkan rekaman percakapan.
Yuni kemudian menanyakan perjanjian apa, penelpon menjawab perjanjian baru bahwa sudah dibantu dan sudah clear .Sampeyan sebagai perwakilan keluarga nanti kami undang ke Polsek Margasari, membikin perjanjian baru, nanti AN yang datang, saya tidak bisa datang karena di Jakarta,” tegasnya.
Permintaan penelpon sambung Yuni jelas ditolak keluarga apalagi ayahnya masih terbaring sakit, “Sudah satu bulan lebih kejadian, bapak tidak bisa kerja, kami kebingungan karena bapak tulang punggung keluarga,” ucap ibu dua anak ini dengan nada lirih.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Mochamad saat dikonfirmasi mempersilakan agar kejadian ini disampaikan ke bagian Propam. “Kalau memang belum ada penyelesaian langsung ke Bid Propam,” ucapnya singkat
Penulis: Iman Satria
Editor: Mercurius
Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya