Banjarmasin, BARITO – Tentang kios di wilayah Terminal Sentral Antasari yang dituding menyalahgunakan anggaran dalam aksi demo pimpinan Hasan dan Din Jaya di Balai Kota Banjarmasin, Senin (23/9). Akhirnya ditanggapi Kadis Perhubungan Kota Banjarmasin Ikhwan Noor Chalik.
Ikhwan menyebut melalui ponselnya, sebelum demo dilakukan, Hasan yang saat ini sebagai Ketua Pemuda Islam Kalsel sering menghubunginya dan mengirimkan surat dan pesan via sms. Ikhwan tidak menyebut apa isi tentang pesan yang dikirim itu, namun karena tak digubrisnya aksi demo pun muncul dilapangan dan kasus tersebut sudah lebih dari dua kali disuarakan dalam demo yang khas dari dua pemimpin LSM ini.
“Sebelumnya menelepon beberapa kali, setelah itu mengirim sms dan menelepon kembali. Karena tak ditanggapi demopun dilakukannya. Ya seperti itulah kelakuan Hasan,” katanya.
Kemudian tentang tudingan diatas, Ikhwan juga membantah bahwa Pemko Banjarmasin tidak menyalahgunakan anggaran. Karena anggaran yang digunakan itu sesuai dengan peruntukannya. Kalau melanggar Ikhwan dengan tegas tidak akan berani melanggar aturan itu.
“Dana itu sesuai dengan peruntukannya, jadi tidak ada yang salah. Kemudian Kios itu sewanya sudah masuk kas daerah. Kami tidak asal membangun itu,” katanya.
Sementara itu Hasan yang saat itu membawa sejumlah massanya dalam aksi demo, bila hal tersebut tidak ditindaklanjuti oleh Pemko Banjarmasin pihaknya akan menyeret ke hukum.
“Kasus ini akan kami bawa ke Kejaksaan Negeri,” katanya.
Selain itu, Hasan menyoal juga menyoal pembangunan taman edukasi di samping Duta Mall, Jalan Simpang Ulin. Menurutnya, pembangunan fasilitas umum (fasum) hanya buang-buang anggaran. Dan tak terlalu memberikan manfaat bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Harusnya disana dibuat lahan parkir yang jelas-jelas bisa menjadi pemasukan untuk PAD,” katanya. Hamdani