Banjarmasin, BARITO – Menurunnya partisipasi Pemilu 9 Desember ditengarai karena kondisi pandemi Covid-19. Hal tersebut juga sudah diprediksi oleh KPU Kota Banjarmasin.
Meskipun semua TPS dilengkapi dengan fasilitas protokol kesehatan, seperti cuci tangan, hand sanitizer, sarung tangan dan wajib bermasker. Namun, dilapangan kenyatannya seperti itu. Banyak warga yang enggan ke TPS atau golput dengan berbagai alasan.
Menurut Komisioner KPU Banjarmasin, Taufiqurrahman, pihaknya hanya bisa menduga apa penyebab rendahnya partisipasi warga tersebut.
“Ada dua indikator mengapa partisipasi rendah. Pertama karena kondisi pandemi covid-19 ini, warga seperti takut tertular. Yang kedua karena faktor curah hujan,” katanya saat dihubunhi via Whats App, Jumat (11/12).
Kemudian, lanjut Taufiq. Soal jadwal waktu juga menjadi alasan. Sebagai contoh, warga yang dijadwalkan pukul 08, karena waktu tersebut ia berhalangan alasan pekerjaan ia tidak bisa datang. Kata Taufiq, padahal pencoblosan masih bisa dilakukan sebelum TPS di tutup pukul 13.
Meski begitu, pihak KPU mengklaim telah melakukan sejumlah sosialisasi dan ajakan lainnya, untuk mengajak seluruh masyarakat untuk mencoblos pada 9 desember kemarin.
“Kita sudah berupaya sosialisasi dengan berkeliling kota dan kegiatan lainnya mengajak pencoblosan di TPS,” katanya.
“Walaupun kita sudah memantau. kami masih menunggu rekap hasil perhitungan suara karena dari situ kita bisa melihat.
KPU juga sudah membentuk relawan dalam mensukseskan pemilu dan Sosilaisasi di beberapa medsos.
Penulis: Hamdani