Banjarmasin, BARITO – Demi meningkatkan kesadaran akan sampah disekitar, SMPN 23 Banjarmasin melaunching Bank Sampah untuk siswanya juga pada guru, dan tenaga kerja di sekolah yang beralamatkan di Jalan Pekapuran Raya itu, Kamis (21/3).
Bank Sampah kemudian dinamai dengan nama ‘Bank Sampah Cinta Kasih’ yang saat itu diresmikan pihak sekolah bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin.
Kesiswaan SMPN 23 Banjarmasin, Erlin mengatakan, Kesadaran akan sampah disekitar merupakan hal yang pokok dalam menanamkan jiwa kebersihan. Melalui Bank Sampah, ini bisa melatih siswanya dalam melakukan pengelolaan sampah yang baik dan benar.
Kemudian, dengan adanya Bank Sampah itu juga dapat menambah uang saku atau uang jajan siswa itu sendiri. Sehingga dapat melakuakan penghematan daripada pengeluaran orang tua siswa. “Mudahan dengan adanya Bank Sampah ini, siswa kami semakin perduli dengan sampah dan ini akan menjadi kebiasaan siswa dengan pola hidup bersih,” bebernya disela acara.
Erlin melanjutkan, pengelolaan Bank Sampah ini, pihaknya mewajibkan setiap kelas memiliki satu buku tabungan. Hasil dari penjualan sampah, akan dikalkulasikan dalam buku, yang kemudian digunakan untuk keperluan kelas. “Sementara ini setiap kelas memiliki satu buku Bank Sampah. Sampah yang sudah dijual, itu untuk keperluan bersama di kelas,” katanya.
Sementara itu, Kabid Tata Lingkungan DLH Banjarmasin, Dwi Naniek menuturkan, diresmikannya Bank Sampah Cinta Kasih, itu menambah Bank Sampah yang ada di Banjarmasin ini menjadi 248 unit. Baginya, semakin banyak bank Sampah, maka semakin baik pula untuk kesadaran kebersihan kota.
Terkait, adanya Bank Sampah di lingkungan sekolah itu menurutnya dapat mengajarkan siswa dalam mengelola sampah. Dalam kesempatan sosialisasi itu juga, ia mengimbau kepada siswa agar membawa perlengkapan makan dan minum dari rumah, dimana
bagian dari upaya pengurangan sampah plastik.
“Misalnya saat makan pentol, pelajar menaruh makanan yang dibeli pada wadahnya sendiri, jadi tidak lagi dengan plastik maupun lidi yang disediakan pedagang pentol. Bila itu menjadi kebiasaan, maka kebersihan lingkungan akan kita rasakan,” tuturnya.
Dwi juga mengingatkan, sekecil apapun sampah jangan dibuang sembarangan. Pelajar diajarkan bagaimana menjadikan sampah bernilai ekonomis. caranya dengan memilah sampah yang kemudian dijual ke Bank Sampah.
Diketahui, launching Bank Sampah ‘Cinta Kasih’ pihak sekolah juga langsung mendapatkan 100 buku tabungan Bank Sampah beserta alat timbangan dan ATK dari DLH Kota. dan
1 comment