Tanpa Kantor dan Listrik, Bank Sampah Benawa Menang Lomba 

by baritopost.co.id
0 comments 2 minutes read

Banjarbaru, BARITO – Keterbatasan fasilitas tidak menyurutkan semangat pengurus Bank Sampah Benawa Raya Mandiri untuk terus meningkatkan kinerjanya. Meski tidak memiliki kantor sendiri dan tanpa dilengkapi aliran listrik, bank sampah ini tetap bisa operasional.

Bahkan pada tahun ini, lembaga tersebut sukses meraih predikat juara 1 Lomba Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Tingkat Provinsi Kalsel.

Atas prestasinya itu, Bank Sampah Benawa Raya Mandiri memperoleh 1 unit angkutan sampah Tossa, piagam dan sejumlah alat kebersihan dari Gubernur Kalsel , H Sahbirin Noor.

“Pertahankan prestasi ini. Ciptakan lingkungan yang bersih  nyaman dipandang. Kalau bersih, maka jadi sehat dan sehat pasti modal utama. Walaupun punya duit banyak tetapi sakit, akan sia-sia,” ujar gubernur dalam sambutan pada Penyerahan Pemenang Lomba Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat dalam rangkaian kegiatan World Cleanup Day (WCD) Indonesia 2020 di Komplek Benawa Raya RT 046 RW 003 Kelurahan Guntung Manggis, Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru, Selasa (15/9/2020) pagi.

Baca Juga

Direktur Bank Sampah Benawa Raya Mandiri, Ni Wayan Indri Muthia Arlini menyampaikan rasa syukurnya karena berhasil menjadi juara tingkat provinsi lingkup Banjarbakula (Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar, Barito Kuala,Tanah Laut) ini.

“Alhamdulillah kami mendapat penghargaan dan armada sampah dari Bapak Gubernur Kalsel. Padahal tahun lalu  juara 2 tingkat kota, tahun ini berhasil di tingkat provinsi, tidak menyangka juga,” ujarnya di kantornya.

Kantor Bank Sampah Benawa Raya Mandiri ini berupa 2 bangunan dengan status pinjam pakai dari pengembang tanpa aliran listrik. Kegiatan bank sampah dilaksanakan pada siang hari dengan aktivitas menabung sampah 1 kali dalam 1 minggu.

“Kami ada 2 bangunan yakni untuk sampah organik dan anorganik. Karena disini tidak ada listrik, mesin cacah dari hibah menristekdikti, kami berikan ke bagian pengomposan dalam rangka kerjasama untuk mengolahnya,” ungkapnya.

Baca Juga

Indri, demikian wanita itu disapa, mengakui, status bangunan adalah pinjam pakai dari developer. Artinya, sejak berdiri tahun 2016 sampai sekarang, mereka belum memiliki kantor khusus.

Pengelolaan bank sampah meliputi sampah organik diolah menjadi kompos. Sedangkan sampah anorganik “disulap” menjadi barang kerajinan tangan misalnya tas, tanaman hias buatan dari kresek bekas dan sebagainya.

Sehingga hasil olahan dari sampah tersebut juga kerap diikutkan dalam pameran di Kota Banjarbaru.

Indri menambahkan, jumlah pengurus bank sampah 8 orang dengan jumlah nasabah 75 orang.

Baca Juga

Dengan jumlah nasabah tersebut  maka sampah yang disetor menurutnya memadai untuk ditabung.

Sementara itu H Hamdi, pengembang Perumahan Benawa Raya juga menyampaikan terimakasih atas apresiasi dari Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor.

Keberadaan bank sampah, hemat dia, sangat berperan dalam menjaga kebersihan lingkungan. Sehingga Kota Banjarbaru menjadi sehat, nyaman dan aman.

“Kami berharap selalu mendapat dukungan dari pemprov dan pemerintah kota untuk membantu keberlangsungan bank sampah ini,” tukasnya.

Baca Juga

Lomba Pengelolaan Sampah berbasis Masyarakat ini dilaksanakan oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalsel. Kegiatan penyerahan hadiah pemenang lomba dilaksanakan di Komplek Benawa Raya dihadiri pejabat Pemko Banjarbaru dan Pemprov Kalsel. Pemenang lomba meliputi, Juara 1 Bank Sampah Benawa Raya Mandiri Banjarbaru, Juara 2 Bank Sampah Kayuh Baimbai Tanah Laut, Bank Sampah Al-Jihad Banjarmasin (juara 3), Bank Sampah Aisyiah Kabupaten Banjar dan Bank Sampah Asrama Militer Barito Kuala.

Penulis: Cynthia

Baca Artikel Lainnya

Tinggalkan komentar