Banjarmasin, BARITO
DPD Taruna Merah Putih (TMP) Kalimantan Selatan menggelar diskusi publik menghadirkan para calon anggota legislatif (caleg) muda dari partai politik pengusung Capres/Cawapres Jokowi-Ma’ruf Amin bertempat di Taher Square Banjarmasin, Sabtu (2/3).
Kegiatan diskusi publik khususnya bagi kalangan mellenial itu untuk membuka ruang publik sekaligus memberi pemahaman politik praktis kepada mereka sebagai generasi penerus. Demikian disampaikan Ketua TMP Kalsel M Syarifuddin kepada wartawan.
Syarifuddin menuturkan, kegiatan ini bertujuan memberi ruang kepada anak-anak muda di Kalsel, karena selama ini mereka menginginkan ruang publik untuk ruang dialog bersama Pemerintah Daerah dan pihak-pihak lainnya.
“Ini awal kami dari Taruna Merah Putih untuk membuka ruang publik tersebut,” kata Syarifuddin.
Kepada kaum mellenial, politisi PDIP ini berpesan, kalau kalian luar biasa kenapa harus biasa-biasa saja, kalau bisa kalian menjadi trendsetter, agar mereka bisa masuk ke dunia politik.
“Anak-anak muda ini kan banyak yang alergi politik, sehingga kami mencoba sama-sama masuk ke dunia politik, selanjut kita perbaiki kondisi saat ini kedepan agar lebih baik lagi,” tukasnya.
Syarifuddin menyatakan diskusi ini sekaligus memberi pemahaman politik, agar mereka tidak lagi alergi, tapi turut melibatkan mereka.
“Iya, kita memberikan pemahaman. Ini akan menghasilkan rekomendasi, yang nanti kita sampaikan ke Pemerintah Daerah,” ujarnya.
Ia menambahkan, tak hanya memberi pemahaman politik, generasi muda juga diajak berwirausaha, jadi kita mendorong ke arah itu tak sebatas hanya berharap pada pekerjaan sebagai PNS saja.
“Dengan berwirausaha kita bisa melakukan hal kecil, tapi nanti manfaatnya sangat besar,” pungkasnya.
Dalam sesi diskusi, dihadirkan tujuh narasumber sekaligus yang merupakan calon anggota legislatif di semua tingkatan yakni Fazlur Rahman, Halikin Nor, Stephani, Agus Humaidi, Fransiscus Xaverius Rudi, Muhammad Yusuf dan Nawang Wijayati.
Kaum muda yang hadiri juga diberikan informasi-informasi unrtuk menambah wawasan mereka, seperti dilontarkan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kalimantan Selatan, Fazlur Rahman yang menyebutkan Indeks Prestasi Pemuda Kalsel berada sebagai juri kunci di tingkat nasional. Tepatnya berada di peringkat ke 33 dari 34 provinsi se-Indonesia.
“Apakah ada yang salah dalam penanganan pemuda di Kalsel,” cetusnya.
Namun, sambung Fazlur, semua tak serta merta pemegang kebijakan. Siapa tahu, katanya, kesalahan tersebut datang dari pemuda itu sendiri.
Sedangkan dari Fransiscus Xaverius Rudi, ia mengungkapkan, ongkos politik untuk menjadi DPRD Kalsel mencapai Rp1,4 Miliar. Akan tetapi, lanjutnya, untuk meminimalisir perihal tersebut, perlu pendekatan door to door atau via media sosial. sop/slm