Teknologi Bukan untuk Saling Caci dan Hoaks

by admin
0 comments 1 minutes read

Banjarmasin, BARITO – Sekretaris Direktur Jendral Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Didi Sudiana berpendapat, di tengah kemajuan teknologi, batas negara tidak ada lagi. Untuk membendung hal itu hanya dengan kembali kepada karakter anak bangsa.

“Yang bisa membatasi naluri,  nurani,  dan hati perorangan. Makanya, memanfaatkan teknologi untuk kemudaratan bangsa ini,  bukan untuk saling caci maki,  hoax,  dan lain sebagainya,” paparnya dalam Forum Dialog Pemantapan Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental bagi Masyarakat, di Banjarmasin, Rabu (10/4).

Dikatakan Didi,  saat ini sudah hanyak hal yang disampaikan yang tidak sesuai dengan budaya timur dan negara Pancasila. Ia menyebut,  pilihan boleh berbeda, namun tidak dengan saling hujat.

“Silahkan pilih yang terbaik di antara yang baik.  Kita tentu sepakat persatuan dan kesatuan di atas segalanya,  pilihan boleh beda.  Tinggal 7 hari lagi menuju  pemilu,  masih ada 4 hari kampanye terbuka.  Untuk memilih silahkan ditelaah dan dianalisis, kita tetap mewujudkan persaudaraan,  Indonesia harus kita jaga dan kita rawat dengan baik meski berbeda pilihan,” bebernya.

Didi juga menyebutkan, untuk menjaga dan merawat Indonesia maka perlu penguatan empat konsensus yakni UUD 45, Pancasila,  NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Salah satu cara menguatkan konsensus tersebut melalui Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Salah satu Nawacita Joko Widodo yang tertuang melalui Instruksi Presiden (Inpres)  Nomor 12 Tahun 2016 ini diyakini Didi mampu mengubah prilaku kepribadian anak bangsa.

Menurutnya, GNRM bisa menjadi solusi untuk mengatasi kemerosotan wibawa bangsa,  munculnya intoleransi,  dan gangguan kemandirin ekonomi. slm

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment