Batulicin. BARITO – Kejaksaan Negeri Tanah Bumbu (Tanbu), mengangkut ratusan berkas dari Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN), menggunakan 3 unit mobil, Senin (21/3).
Terkait ratusan berkas yang dibawa pihak kejaksaan itu, untuk tindak lanjut dalam menuntaskan permasalahan kasus dugaan Mafia tanah di Bumi Bersujud.
Kepala Kejaksaan Negeri Tanbu Iwayan Wiradarna melalui Kasi Intel Andi Akbar Sobari mengatakan, pihaknya sedang melakukan penyidikan terhadap dugaan adanya keterlibatan mafia tanah dalam program kegiatan Pendaftaran Tanah Sistem Lengkap (PTSL) di Tanbu tahun 2017 di sejumlah desa.
“Ini dilakukan untuk mengumpulkan bukti-bukti terkait penyidikan program PTSL tahun 2017,” Katanya.
Dia menambahkan, tidak menutup kemungkinan akan menelusuri sampai ke dalam.
“Modusnya akan kami sampaikan dalam waktu dekat. Kepala desa justru jadi korban, tahap pulbaket ada 50 orang terdiri dari pihak desa dan BPN Tanah Bumbu, kemudian penyidikan mengumpulkan alat bukti dulu,” jelasnya.
Disinggung jumlah ruangan yang digeledah, Andi mengaku pihaknya menyisir semua ruangan di 2 bangunan milik BPN. Yakni gedung kantor utama dan gedung arsip.
Kejaksaan Negeri Tanbu menggeledah Kantor BPN selama 3 jam itu dipimpin Kasi Intelijen Kejaksaan Negeri, Andi Akbar Subari bersama Kasi Pidsus Wendra Setiawan, Kasi Datun Hatma Aditya dan 7 jaksa. Mereka didampingi 6 personil Batalyon A Pelopor Sat Brimob Polda Kalsel, hingga petugas berhasi mengamankan ratusan berkas. PTSL tahun 2017, namun hingga saat ini belum ada tersangka.
Sementara pada saat penggeledahan, semua pegawai dilingkungan Kementerian Agraria Tata Ruang (ATR) kabupaten Tanbu diminta keluar.
Hanya beberapa ASN yang diperbolehkan berada di dalam untuk membantu kejaksaan mengumpulkan semua berkas yang dibutuhkan.
Sebelumnya, pihak kejaksaan telah memangil 39 orang untuk dimintai keterangan dan 3 orang diantaranya dari Badan Petanahan Nasional (BPN) Tanbu.
Pada saat penggeledahan Kepala Kantor BPN Tanbu Rony L Sitanggang, tidak ada ditempat.
Penulis: Hali Editor : Mercurius