Batulicin, BARITO – Kritikan Ketua Ikatan Sarjana Nadhatul Ulama (ISNU) Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Muhammad Akram Sadli yang membantah klaim salah satu Bakal Calon Bupati Tanah Bumbu, Syafrudin Haji Maming (SHM) atau akrab disapa Cuncung yang menyebutkan program 200 titik PJU – TS di Tanah Bumbu merupakan usulannya saat duduk sebagai anggota Komisi VII DPR RI mendapat tanggapan Tenaga Ahli di Komisi VII DPR RI Rizki Eri Munadi.
Seperti diberitakan Barito Post sehari sebelumnya Kamis (17/9/2020) menurut Akram, PJU – TS merupakan kelanjutan dari Program Indonesia Terang (PIT) saat Menteri ESDM dijabat Sudirman Said.
“Jadi ini bukan program baru. Ini program lama yang sudah dikerjakan Presiden Jokowi sejak 2018,”ujar Akram.
Menurut Rizki Eri Munadi PJU-TS memang program pemerintah yang ditujukan untuk masyarakat, implementasinya pada Kementrian ESDM terus berkoordinasi dengan Komisi VII DPR RI.
Rizki Eri menyebutkan pada saat pengajuan dirinya terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu lokasi mana yang perlu memiliki PJU-TS.
Menurutnya tanpa inisiatif anggota DPR RI ini Syafruddin H Maming PJU-TS sebanyak 200 titik ini tidak mungkin ada di wilayah Tanbu,” Ini adalah usaha beliau (SHM) untuk memakmurkan masyarakat bumi Bersujud” tegas Rizki Eri kepada Barito Post, Jumat (18/9/2020)
Bahkan sambungnya sebenarnya usulan yang paling banyak dimasukkan adalah dari Syafruddin H Maming sebagai anggota DPR RI daripada anggota Komisi VII lainnya di Dapil Kalsel II, yang memiliki 3 orang perwakilan di pusat .”Namun yang mengusulkan daerahnya hanya Syafruddin dan dr Sulaiman Umar sebanyak 70 titik sementara Zairullah tidak mengusulkan, “sebutnya.
Dari data resume pekerjaan PJU-TS Wilayah tengahI, Kalimantan Selatan diberi alokasi 900 titik. Dan pada bulan Februari Syafruddin atau Cuncung panggilan akrabnya berinisiasi menyampaikan usulan 300 titik pemasangan yang terbagi beberapa wilayah, seperti halnya di Tanbu 200 titik, Banjarmasin 50 titik, Tala 50 titik, yang diinisiasi 3 tiga anggota DPR RI, Syaruddin, dr. Sulaiman Umar dan Hasnuryadi Sulaiman.
Penulis: Hali