ARAHAN-Puluhan tenaga honorer Sekretariat DPRD Kalsel diberi arahan untuk peningkatan kinerja dan disiplin.(foto : sophan-brt)
Banjarmasin, BARITO – Sekitar 60 orang tenaga honorer di Sekretariat DPRD Kalimantan Selatan diimbau dan diminta meningkatkan kinerja dan disiplin. Puluhan tenaga honorer tersebut diberikan pengarahan peningkatan kinerja, Rabu (23/1/2019) di ruang rapat DPRD Kalsel.
Arahan tersebut disampaikan Sekretaris DPRD Kalsel HM Rozaniansyah melalui Kepala Bagian Tata Usaha Riduansyah dan Kepala Bagian Persidangan Muhammad Jaini. Selain diberikan arahan peningkatan kinerja dan disiplin, ada rencana puluhan tenaga honorer ini akan mengikuti tes urine.
Kepada Barito Post, Kabag Persidangan Muhammad Jaini menuturkan, sesuai tugas dan fungsi sekretariat dewan, yaitu memberikan pelayanan profesional kepada anggota DPRD, baik itu bidang administrasi maupun keuangan, maka dua tugas pokok itu lah yang kami tekankan kepada karyawan-karyawati, baik Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun para tenaga honorer.
Jaini mengungkapkan, pengarahan yang kami lakukan ini kepada para tenaga honorer Sekretariat DPRD Kalsel, selain sharing juga memberikan masukan-masukan terhadap mereka (honorer, red). “Kedepannya, mereka meningkatkan kinerja, meningkatkan profesional dan meningkatkan disiplin,” harap Jaini.
Kata Jaini, pertemuan pada intinya untuk meningkatkan kinerja dan disiplin tenaga honorer di sekretariat dewan,” tandasnya.
Karena itu, imbuhnya, kami memberikan wejangan-wejangan dan pencerahan-pencerahan tentang kedisiplinan mereka dalam memberikan pelayanan kepada anggota DPRD Kalsel secara profesional.
Disinggung sejauhmana kinerja dan disiplin tenaga honorer. Jaini menyatakan, untuk penilaian kinerja honorer ini 90 persen baik, karena kita bekerja di lembaga legislatif ini secara struktural itu bertanggungjawab kepada atasan, yakni pak Gubernur dan secara profesional kita bertanggungjawab kepada anggota DPRD.
Jaini menambahkan, untuk menyikapi keluhan tenaga honorer yang bertugas di masing-masing fraksi, menurutnya, itu kita sikapi fleksibel saja, karena kadang-kadang mereka itu bisa dipanggil anggota dewan, sehingga harus meninggalkan tugas di dewan, tapi dengan catatan ada pemberitahuan, baik lisan atau pun lewat WA kepada atasan.
Jaini mencontohkan, misalnya saat apel pagi tidak bisa berhadir, maka bisa pemberitahuan lewat WA atau telepon, karena disaat bersamaan tengah melayani anggota dewan di masing-masing fraksi.
“Komunikasi bisa lewat telepon atau WA kepada atasan, yang penting ada pemberitahuan,” sarannya.
Sementara itu rencana tes urine akan diberlakukan sebagai syarat untuk memperpanjang kontrak, namun belum dipastikan kapan waktu pelaksanaannya.sop