Banjarbaru, BARITO – Amanah Borneo Park (ABP) Banjarbaru mulai kembali beroperasi, Sabtu (3/10/2020).
Taman hiburan dengan konsep agrowisata edukasi dan rekreasi itu sempat tutup selama 6 bulan atau sejak Maret karena pandemi Covid-19.
Beberapa persyaratan yang harus dipatuhi ABP dan pengunjung adalah pengukuran suhu tubuh di pintu masuk, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir di wastafel yang disediakan dan menjaga jarak serta tidak berkerumun.
Direktur Utama ABP, H Fatwa Lanang Nugroho mengakui, membuka kembali ABP di tengah situasi wabah dan resesi saat ini merupakan hal yang baru dan mengharuskan untuk banyak belajar.
“Kami masih harus banyak belajar, menerima masukan. Kalau memang ada
sesuatu yang perlu ditegur, tidak usah sungkan-sungkan menyampaikan kepada kami . Dengan dukungan Bapak Ibu sekalian, mudah- mudahan niat kami untuk berkontribusi kembali untuk pembangunan Kota Banjarbaru dan Kalsel pada umumnya dapat terlaksana,” ujarnya pada pembukaan secara resmi/ Reopening “New Amanah Borneo Park” di Jalan Taruna Bhakti, Kelurahan Palam, Banjarbaru, Sabtu (3/10/2020 pagi).
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisporabudpar) Kota Banjarbaru, Hidayaturahman mengungkapkan, ABP telah mengantongi rekomendasi dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Banjarbaru.
Dengan demikian, tempat wisata tersebut boleh buka. Dengan catatan, menerapkan protokol kesehatan yang ketat bagi pengunjung.
“Saya berharap, pembukaan kembali ABP dapat memacu semangat destinasi wisata lainnya yang mati suri saat ini untuk mencontoh langkah yang dilakukan ABP,” tegasnya kepada wartawan usai acara pembukaan yang dihadiri camat , kapolsek, lurah Kecamatan Cempaka dan pihak terkait lainnya.
Menurutnya, ABP telah memenuhi persyaratan sehingga gugus tugas berkenan memberikan rekomendasi.
Jika dalam pelaksanaan di lapangan nanti ternyata ABP tidak menerapkan protokol kesehatan atau lalai, maka rekomendasinya akan dicabut.
“Dalam satgas ada tim gakkum (penegakan hukum,red). Mereka bisa datang sewaktu-waktu untuk mengecek pemberlakuan protokol kesehatan di ABP. Asalkan ABP konsisten menerapkan aturan protokol kesehatan yang ketat, maka Insya Allah semua aman dan tetap bisa terbuka untuk pengunjung,” bebernya kadisbudpora yang hadir mewakili Penjabat Sementara Walikota Banjarbaru, Bernhard E. Rondonuwu.
Tokoh Masyarakat Banjarbaru, Darmawan Jaya Setiawan mengatakan, kehadiran kembali ABP membawa efek berganda (multiplier effect) bagi Kota Banjarbaru. Efek tersebut adalah membuka lapangan pekerjaan, memberi peluang UMKM untuk memasarkan produk sekaligus menyediakan sarana hiburan pendidikan bagi masyarakat.
“Lapangan pekerjaan akan terbuka dan pelaku usaha misalnya kerajinan dan makanan berkesempatan memasarkan produk mereka disini. Inilah sinergi yang dapat dibangun antara pengusaha dan pemerintah daerah, terutama agar dapat bertahan di tengah situasi saat ini,” ujarnya.
Dia juga berharap ABP dapat menjadi contoh atau role model bagi pebisnis pariwisata lainnya dalam hal beradaptasi dalam kondisi wabah.
“Semoga ABP dapat menjadi role model dari segi cara untuk memulihkan perekonomian, yang pada saat bersamaan juga tetap memperhatikan keamanan,khususnya dari sisi kesehatan. Artinya, kita tetap bisa produktif dan juga aman. Karena meski kita aman tetapi tidak produktif, itu bisa jadi masalah, demikian pula sebaliknya,” tukasnya.
Harga Lebih Terjangkau
Direktur Utama ABP, H Fatwa Lanang Nugroho menjamin, masyarakat dapat menikmati wahana yang tersedia dengan harga lebih terjangkau.
“Kita ramah lingkungan dan kesehatan serta ramah di kantong. Kalau dulu pengunjung membayar tiket masuk dan membayar kembali jika ingin mencoba wahana, maka sekarang, cukup hanya membeli tiket masuk, semua wahana kita bebaskan kecuali ATV (motor roda 4,red) yang ada biaya tambahan,” urainya.
Tarif masuk per Oktober 2020 sebesar Rp 75 ribu hari biasa dan Rp 85 ribu pada Sabtu dan Minggu.
Manajemen juga menambah wahana baru yakni kolam pemancingan.
Beberapa spot misalnya rumah terbalik, Pulau Peternakan dan sebagainya akan semakin dikembangkan dengan mematuhi protokol kesehatan.
Atas dasar itu, panggung hiburan tidak lagi digelar untuk menghindari kerumunan. Jumlah dan jarak pengunjung juga dibatasi
“Pembatasan jumlah pengunjung kita lakukan dan panggung hiburan ditiadakan. Buka dari pukul 09.00 wita sampai 18.00 wita. Setiap wahana juga kita siagakan petugas yang mengingatkan wisatawan agar menjalankan protokol kesehatan dengan benar,” katanya.
Penulis: Cynthia