Banjarbaru, BARITO – Nurhasanah tidak dapat menyembunyikan perasaan terharunya. Bagaimana tidak, guru TK Fatimah Zahra Banjarmasin itu dihadiahi umroh oleh Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Sahbirin Noor pada Peringatan Hari Guru ke -74 Provinsi Kalsel di Gedung KH Idham Chalid, Senin (25/11).
Selain Nurhasanah, ada 7 guru lainnya yang juga diberangkatkan umroh oleh orang nomor satu di Kalsel itu.
“Saya sampai menangis tidak percaya. Dulu pernah juga Pak Gubernur memberi hadiah umroh kepada guru. Ketika itu saya berdoa, semoga bisa juga. Ternyata ulun (saya, red) bisa juga, tidak terbayangkan,” ujarnya terisak sambil berpelukan dengan rekan sesama penerima umroh ketika ditemui di belakang panggung.
“Karena buat belanja saja sebagai saya guru honor gaji tidak seberapa 200 ribu rupiah, jadi tidak menyangka bisa umroh ya Allah,” ujarnya dengan mata berlinang.
Rekannya yang lain yakni Fitriah SPd juga tidak kalah bersuka cita.
Ketika ditanya apakah mendapat firasat sebelumnya bakal mendapatkan hadiah besar? Guru SDN Teluk Tiram 2 Banjarmasin itu mengaku hanya mengalami jantung berdebar sebelum berangkat ke acara.
“Pagi pagi sudah deg-degan tidak tahu kenapa dan saya mendapatkan hadiah ini juga merasa kaget, ” ujar Fitriah yang belum pernah ke tanah suci itu.
Sebelum memberikan hadiah umroh, gubernur meminta empat bapak dan empat ibu guru naik ke atas podium. Ternyata yang naik melebihi delapan orang. Sehingga gubernur mengatur mereka untuk berdiri berjajar.
“Bu, bu, bejajar ya bejajar inggih pokoknya pian diatas panggung ni kada ngalih. Nyaman banar. Tambahi lagi,” ucap gubernur dalam bahasa gaul Banjar kepada guru-guru yang mendekati dirinya di atas panggung yang disambut tawa para undangan.
Kurang lebih arti dari ucapan gubernur adalah agar mereka berdiri berjajar dan berdiri di atas panggung tidaklah sulit.
Karena jumlahnya melebihi 8 orang, maka guru-guru diminta pingsut atau suwit. Yakni mengundi dengan saling mengadu jari.
” Kita mencari empat orang ibu guru kalau ini enam berarti kelebihan dua . Ayo hadapan dulu bu kita selesaikan cari empat orang. Kita cari ibu guru empat orang yang terbungas (tercantik, red) . Guru yang baik itu hatinya pasti bungas. Yang menang bertahan yang kalah mohon maaf,” ujar gubernur.
Karena masih tersisa 7 orang ibu guru, gubernur pun kebingungan . Atas saran hadirin, mereka diminta melakukan hompimpah.
“Kita tidak terpikirkan dengan pimpah ini bisa menyelesaikan masalah kita,” kata gubernur.
Setelah terpenuhi 8 orang yakni bapak dan ibu guru, gubernur langsung memberikan hadiah umroh tanpa memberikan pertanyaan seperti biasanya yang dilakukan sebelum memberi hadiah. Para ibu guru yang langsung mendapatkan umroh gratis pun langsung sujud syukur dan saling berpelukan.
Pada Hari Guru ke-74 tingkat Provinsi Kalsel itu, gubernur membacakan amanat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim.
Dalam amanatnya, diantarany menteri mengatakan bahwa guru harus memberikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas, cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas dan temukan suatu bakat dalam diri yang kurang percaya diri.
“Anda ingin membantu murid yang mengalami waktu ketertinggalan di kelas. Tetapi waktu anda habis untuk mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas. Anda tahu betul, bahwa potensi anak tidak dapat diukur dari hasil ujian. Tetapi terpaksa mengejar angka karena didesak berbagai pemangku kepentingan, ” ujar gubernur membacakan amanat menteri yang disambut tepuk tangan ribuan guru di acara tersebut.
Pada kesempatan itu, selain hadiah umroh, sejumlah guru juga diberikan sejumlah penghargaan berupa uang tunai jutaan rupiah atas prestasinya dalam memajukan pendidikan.
Penulis: Cinthia