Pelaihari, BARITO-Program pinjaman tanpa agunan dan bunga 0,4 persen dari bank BTN cabang Banjarmasin yang di gelontorkan kepada Pedagang Kaki Lima (PKL) memang menjadi salah satu rangsangan agar usaha kecil rakyat dapat berkembang, sehingga hal tersebut membuat antusiasnya para PKL untuk berburu program tersebut.
Namun tidak selamanya harapan bagi PKL itu terwujud karena pihak perbankan punya aturan bahwa salah satunya pemohon harus mempunyai akta nikah. Sementara PKL di duga banyak nikah siri yang jelas tidak ada memiliki akta nikah.
Organisasi yang menaungi para PKL yakni Uber Rezeki, kini telah memiliki anggotanya sebanyak 564 orang. Ketua organisasi PKL Uber Rezeki Masroni, Rabu (3/10) kemarin mengatakan, pada dasarnya anggota PKL Uber Rezeki sangat antusias pada program bank BTN dengan pinjaman tanpa agunan dan bunga 0,4 persen, karena hal itu di bawah dana Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Kendala yang dihadapi sekarang sambung Masroni, adanya persyaratan atau aturan dari bank BTN cabang Banjarmasin yang mengharuskan PKL punya akta nikah walau cuma fotokopinya saja. Terhadap Kendala tersebut dapat di terima oleh pihak perbankan sepanjang anggota PKL terdata di dalam organisasi Uber Rezeki, maka dengan memiliki surat rekomendasi dari ketua proses peminjaman dana dapat teratasi.
Awalnya hal itu terungkap saat sosialisasi terkait pinjaman tanpa agunan dari pihak bank BTN cabang Banjarmasin baru-baru tadi di aula salah satu hotel di kota Pelaihari bersama bupati Tala H. Sukamta dan pimpinan cabang Bank BTN Cabang Banjarmasin M. Amin Sholeh, SE Ak.
Kendala lainnya terang Masroni, anggota banyak yang sudah punya pinjaman di dana KUR lain, sementara salah satu syarat pinjaman bank BTN adalah tidak menerima calon nasabah yang sudah ada pinjaman untuk modal usaha di bank lain. Namun demikian yang penting bukan dana KUR dan yang penting recordnya bagus.
“Alhamdulillah dengan adanya rekomendasi dari ketua organisasi, yang awalnya menjadi satu kendala bagi PKL kini dapat teratasi. Disamping itu dengan adanya surat keteranga dari masing-masing kepala desa pihak perbankan bisa menerima.
Dalam mengembangkan usaha PKL, organisasi Uber Rezeki terus melakukan sosialisasi ke kecamatan-kecamatan dan animo masyarakat begitu besar atas program ini. Untuk menghindari lonjakan anggota maka sementara waktu di close (tutup) untuk proses rekrut ke anggotaan karena kini sudah terdata sebanyak 564 PKL yang masuk dalam organisasi Uber Rezeki Tala yang menyebar di seluruh kecamatan.
“Sementara di tutup dulu biar yang ada bisa di eksiskan dulu, anggota juga di berikan kartu anggota yang berlaku selama 5 tahun,”jelas Masroni pula.
Program pinjaman tanpa agunan sendiri sebagai bentuk kepedulian pihak perbankan terhadap PKL di Kabupaten Tanah Laut dalam rangka pengembangan usaha. Adanya pinjaman kredit ke PKL tanpa agunan dan dengan bunga yang sangat ringan yaitu 0,4 persen setahun atau kurang lebih Rp 60.000 dalam satu tahun. Sementara besarnya pinjaman ke PKL berkisar antara Rp 1 juta sampai Rp 5 juta.
Sementara itu bupati Tala H.Sukamta saat di konfirmasi mengenai dan untuk PKL ini mengatakan, dalam wacana kedepan Pemkab akan menjalin kerjasama dengan perbankan untuk pengembangan usaha PKL, dimana tehnisnya melalui Dina Koperasi, Usaha Kecil dan Perdagangan memberikan rekomendasi kepda PKL yang layak dapat pinjaman. Semua itu merupakan langkah atau bentuk keseriusan Pemerintah Kabupaten Tala untuk membantu PKL, karena hal yang sering menjadi kendala PKL adalah pada permodalan usaha.
Langkah lainnya kata bupati Tala, saat sosialisasi baru-baru tadi bersama pihak bank BTN bersama ketua organisasi PKL Uber Rezeki perlunya ada even-even dalam rangka meningkatkan omzet PKL.baz