“Teror” Buaya di Pantai Batakan Baru Tanah Laut , Pengunjung Dilarang Berenang

INILAH penampakan buaya di sekitar dermaga wisata di Pantai Batakan Baru beberapa waktu lalu(Foto : Istimewa)

Pelaihari, BARITOPOST.CO.ID – LEBARAN atau Idul Fitri 1445 H hanya menyisakan waktu beberapa hari lagi.
Pada libur lebaran nanti terutama hari kedua diprediksi bakal banyak wisatawan yang rekreasi di Pantai Batakan Baru sebagaimana pengalaman tahun-tahun sebelumnya

Namun sejak kabar kemunculan buaya buaya di perairan sungai dan laut di Desa Batakan dan Tanjungdewa, Kecamatan Panyipatan “teror” hewan predator itu menghantui warga dan wisatawan.

Kebijakan cepat langsung diambil Pemkab Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), menyikapi kemunculan buaya tersebut .
Mencegah hal tak diinginkan, pengunjung di pantai tersebut dilarang berenang.”Kalau cuma bermain di pesisirnya saja tidak apa-apa. Kalau berenang tidak kami izinkan,” ucap Pj Bupati Tala H Syamsir Rahman, kepada wartawan beberapa waktu lalu .

Baca Juga: Bantu Turunkan Angka Putus Sekolah, Jumlah Tutor di HST Kian Meningkat Tiap Tahunnya

Ia menegaskan hal itu seusai memimpin Apel Gelar Pasukan Kesiapan Pam Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriyah di halaman Stadion Pertasi Kencana di kawasan Jalan A Syairani, Pelaihari.

Syamsir mengatakan pelarangan tersebut diberlakukan demi keselamatan pengunjung pantai di Batakan.
Pasalnya, baru-baru ini dirinya mendapat laporan ada kemunculan sembilan ekor buaya di wilayah setempat.
Biasanya sebagian wisatawan berenang.

Mengingat adanya kemunculan buaya dua hari lalu dan pekan lalu juga ada nelayan yang disambar buaya di Sungai Tanjung-Batakan, maka pihaknya pada momen libur lebaran nanti melarang wisatawan berenang.
“Supaya jangan sampai berulang kejadian seperti itu, ada korban yang diserang buaya,” tandas Syamsir.

Lebih lanjut ia mengatakan terkait pemusnahan buaya tidak bisa dilakukan sembarangan.
Ada tahapan-tahapan yang harus dilakukan bersama BKSDA dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Langkah awal yang dapat dilakukan yakni menghindarkan pengunjung dari risiko negatif serangan buaya yakni melalui pelarangan berenang.

Dikatakannya, nanti juga ada petugas yang ditempatkan di Pantai Batakan untuk memastikan tidak ada pengunjung yang berenang.

Kemunculan buaya di perairan laut Pantai Batakan dan sekitarnya di Kecamatan Panyipatan, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), merisaukan banyak pihak.

Apalagi Pj Bupati Tala H Syamsir Rahman mengatakan mendapat informasi yang menyebutkan baru-baru ini terpantau kemunculan sembilan ekor buaya di perairan Batakan.

Namun menurut pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalsel, jumlah buaya yang terpantau belakangan ini di perairan Batakan dan sekitarnya tak sebanyak itu.”Berdasarkan pemantauan tim di tempat yang sama dan waktu yang sama, (hanya) dijumpai dua ekor,” sebut Plh Kasi Konservasi Wilayah I Pelaihari Debi Imam Saputra

Ia mengatakan jenis buaya tersebut yakni buaya muara yang berada di sekitaran muara Sungai Tanjungdewa-Batakan.

Ukurannya ia katakan sekitar dua hingga tiga meter. Sedangkan satu ekor lainnya berukuran sekitar dua hingga dua setengah meter
Perjumpaan (buaya) terlihat sorotan dua pasang mata pada malam hari sekitar 23.00 Wita,” papar Debi

Terkait kemunculan buaya pada Senin sore hingga petang di sekitar dermaga Pantai Batakan Baru, Debi menduga buaya tersebut adalah buaya yang sebelumnya terpantau berada di Sungai Tanjungdewa-Batakan.
Sebagai informasi, jarak dermaga Pantai Batakan Baru dengan muara Sungai Tanjungdewa-Batakan memang tak begitu jauh, hanya sekitar 250 meter.

Kemunculan buaya di pesisir Pantai Batakan Baru di Desa Batakan
Kecamatan Panyipatan, pun tak lantas disikapi secara berlebihan seperti
penutupan objek wisata berjarak 40 kilometer dari Kota Pelaihari tersebut.
“Nanti pengunjung libur lebaran tetap diperkenankan masuk objek wisata (Pantai Batakan Baru). Hanya tidak dibolehkan berenang,” tegas Plt Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Tala Muhammad Syahid

Baca Juga: Dewan Kerajinan Nasional Daerah, Ibu Cheri Kunjungi Anyaman Purun di Desa Walatung

Tak cuma itu, pihaknya juga melarang pengunjung menjamah air di pesisir pantai milik Pemkab Tala tersebut. Pasalnya, hal tersebut juga tetap berisiko terhadap serangan buaya.
Dengan kata lain meski pengunjung tidak berenang, tetap tak dibolehkan bermain hingga memasuki perairan di pesisir pantai setempat.

Teknisnya, jelas Syahid, nanti pihaknya akan memberi batasan di bibir Pantai Batakan Baru. “Akan ada tanda-tanda peringatan dan petugas yang menjaga di dekat batasan tersebut,” tandas Syahid.
Pejabat eselon II ini mengatakan itulah langkah yang akan diterapkan di Pantai Batakan Baru menyikapi kemunculan buaya di perairan setempat dua hari lalu.”Kalau di Pantai Takisung akan kami lihat dan analisa lagi,” tandas Syahid.

Sebagai informasi, Pantai Batakan Baru dan Takisung adalah objek wisata milik Pemkab Tala. Namun letak kedua pantai ini cukup jauh, sementara hingga saat ini tidak pernah ada kabar kemunculan buaya di Pantai Takisung.

Bagaimana dengan wisata pantai milik swasta/warga? “Himbauan dan pemberitahuan juga kami sampaikan agar masing-masing waspada,” pungkas Syahid

Penulis/ Editor : Mercurius
Dari berbagai sumber

Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya

Related posts

Ditreskrimsus Polda Kalsel Ajukan Pemblokiran 1.453 Situs Judi Online dan Tetapkan 18 Tersangka

Sosialisasi Pencegahan Paham Radikalisme bagi Warga Daha Selatan, Polda Kalsel Sekaligus Beri Bantuan UMKM

Sambut Hari Armada RI, Lanal Banjarmasin Tanam 3 Ribu Magrove, Bakti Kesehatan Hingga Bersih-bersih Sungai