Banjarmasin, BARITO – Tenaga kesehatan tidak terlihat saat pelaksanaan penjagaan perbatasan di Batola- Banjarmasin dan Banjar-Banjarmasin. Lantas siapa yang mengambil alih soal pemeriksaan kesehatan diperbatasan.
Juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Banjarmasin, Machli Riadi mengatakan, secara bidang memang untuk pemeriksaan kesehatan diperbataaan orang-orang tenaga medis. Namun, dengan ini pemeriksaan menggunakan thermo gun masih bisa dilakukan siapa saja.
“Misalnya bisa dilakukan pada Satpol PP atau keamanan di setiap instansi termasuk di bandara yang juga bisa dilakukan petugas keamanannya,” beber pejabat yang juga seorang Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin ini kepada wartawan, Senin (27/4).
Sebelumnya, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, sekaligus Ketua Gugus Tugas juga menyebutkan, Tugas tim kesehatan yang selalu menggunakan thermo gun digantikan Satpol PP atau petugas yang ditunjuk oleh Tim Gugus Tugas. “Petugas yang berjaga tetap jaga kesehatan dan kesehatan,” katanya.
Semua langkah ini, Ibnu menerangkan guna menekan pertumbuhan orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP).
Selama 14 hari ke depan sejak diterapkan 24 April kemarin, Ibnu berjanji akan terus melakukan evaluasi PSBB. “Apakah waktu ini cukup atau pelaksanaan PSBB kedua,” tuturnya.
Diketahui ada empat lokasi pintu masuk dalam kota yang dijaga ketat oleh Gugus Tugas.
Yang pertama di Jalan Kayutangi, kawasan yang berbatasan Kabupaten Barito Kuala (Batola).
Kemudian Jalan Sungai Lulut, Jalan Lingkar Selatan dan Jalan Ahmad Yani Km 6 yang berhubungan Kabupaten Banjar.
Pemeriksaan mencakup penggunaan masker, larangan berboncengan jika bukan satu rumah, dan pembatasan penumpang di dalam mobil.
Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Banjarmasin Ibnu Sina angkat bicara soal ini. Menurut sang wali kota, pihaknya sengaja menarik para petugas medis itu dari pintu masuk kota.
Penulis: Hamdani