Tidak Ada SMA, Warga Desa Mulyoharjo Pilih Sekolah ke Kaltim

by baritopost.co.id
0 comments 2 minutes read

DPRD Kalsel Segera Panggil Disdikbud Kalsel

Kotabaru, BARITO – Masyarakat di Desa Mulyoharjo Kecamatan Pamukan Utara Kabupaten Kotabaru, untuk melanjutkan pendidikan anak-anak mereka ke tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) harus bersekolah ke provinsi tetangga, Kalimantan Timur, meski jarak yang ditempuh ke SMA di Kaltim sekitar 2 kilometer perjalanan.

Kenapa harus sekolah ke provinsi tetangga? Alasannya karena di Desa Mulyoharjo tidak ada bangunan fisik SMA. Sementara dari Desa Mulyoharjo menuju sekolah milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan harus ditempuh jarak kurang lebih 25 kilometer.

Kepala Desa Mulyoharjo Rahmat mengatakan, hampir 35 tahun di desanya tidak tersentuh SMA. Meski sempat ada SMA PGRI di desa kami, tetapi dua tahun belakangan terpaksa tutup dikarenakan permasalahan administrasi.

“Ada empat desa sebenarnya yang belum bisa menikmati pendidikan di kabupaten ini. Hingga sekarang rata-rata remaja di Desa Mulyoharjo masih banyak yang menimba ilmunya ke Kaltim untuk tingkat SMA,” tuturnya disela reses anggota Komisi II DPRD Kalsel Muhammad Yani Helmi di Balai Desa Pamukan Indah, Rabu (28/10/2020).

Ia berharap ada sekolah yang lebih dekat daripada ke provinsi tetangga. Sehingga pendidikan bisa dinikmati di banua sendiri.

“Idealnya, kami menginginkan ada dua SMA atau satu SMK agar kebutuhan edukasi di desa kami yang dekat dengan perbatasan bisa merasakan kesetaraan seperti yang ada di perkotaan,” ungkapnya.

Senada Kepala Desa Sekayu Baru Lamsyah, yang menginginkan adanya fasilitas pembangunan fisik SMK di desanya. Dimana kebutuhan jurusan khusus meliputi, perkebunan dan pertanian bisa direalisasikan agar dapat dinikmati masyarakat di wilayah tersebut.

“Memang jarak juga menjadi permasalahan, selain infrastruktur jalan yang tidak mendukung. Minimal juga ada SMK, karena mayoritas disini banyak yang mengambil jenjang kejuruan. Bahkan warga desa kami yang juga berbatasan dengan Kaltim rata-rata menimba ilmu disana daripada di Kabupaten Kotabaru sendiri,” paparnya.

Anggota Komisi II DPRD Kalsel Muhammad Yani Helmi mengaku sangat terkejut dengan tidak adanya fasilitas pendidikan di wilayah ini. Meski mayoritas pendatang, akan tetapi kesetaraan untuk mencerdaskan bangsa harus menjadi prioritas utama.

“Yang pasti, saya malu. Hal ini akan segera menjadi catatan bagi Dinas Pendidikan untuk tingkat Provinsi Kalimantan Selatan,” ungkapnya usai reses di Desa Pamukan Indah dan Mulyoharjo di Balai Desa Pamukan Indah.

Politisi Golkar ini berencana akan memanggil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan ke DPRD sesuai komisi yang menaungi instansi tersebut agar dapat ditindaklanjuti.

“Pasti akan dipanggil dan fasilitas pendidikan di Desa Mulyoharjo untuk tingkat SMA harus ada dan perlu diperjuangkan, ini jadi catatan penting bagi kami. Tujuannya hanya untuk meningkatkan kesetaraan pendidikan dipelosok, dimana juga menjadi perhatian khusus,” tegasnya.

 

Rilis : DPRD Kalsel
Editor: Sopian

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment