Banjarmasin, BARITO – Panitia seleksi lelang Sekdako Banjarmasin sudah mengeluarkan tiga nama terbaik. Namun sayang kompetisi ini telah mengalahkan ASN yang telah lama berkecimuk di Pemko Banjarmasin.
Sebut saja seperti Subhan Nor Yaumil, Iwan Ristianto dan Safri Azmi.
Mereka bertiga merupakan ASN yang tak kurang 15 tahun berkarir di Pemko Banjarmasin. Namun apa boleh buat, keputusan panitia seleksi mutlak dan sudah resmi ditandatangani oleh ketua Pansel calon Sekdako Banjarmasin, Prof Akhamd Fauzi Aseri, tertanggal 26 Agustus 2021.
Sedangkan tiga nama terbaik yang terpilih itu adalah Iksan Budiman (ASN Tanah Bumbu), Taufik Rifani (eks Kadispora Kotabaru), Iwan Fitriadi (Kadis DP3A Kota Banjarmasin).
Menanggapi pengumuman itu, Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina mengaku sudah menerimanya.
Ia menyebutkan, ketiga nama yang muncul merupakan yang layak sesuai hasil seleksi pansel.
“Kami baru menerima hasil pansel, Insyallah dua tiga hari ini akan kita tentukan bersama pak wakil,” katanya.
Ibnu melanjutkan, sekda adalah jabatan yang penting dalam rangka membantu program kerja dan visi-misi. Oleh sebab itu, ia memuntut loyalitasnya, profesionaitasnya.
“Sekda kami harapkan loyalitasnya dan profesionaitasnya,” bebernya.
Sementara itu, Taufik Arbain, Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) ULM Banjarmasin.
Menurutnya, peran seorang sekda di Banjarmasin saat ini sangatlah penting, terlebih, Kota Banjarmasin merupakan salah satu tolak ukur bagi Kabupaten Kota lainnya, karena Kota Banjarmasin merupakan Ibu Kota Provinsi Kalsel.
“Memilih Sekda ini bukan hal sembarangan, karena Sekda ini harus benar-benar mengenal lingkungannya, baik itu dari segi birokrasi maupun peran serta untuk mendukung kebijakan-kebijakan Walikota,” tuturnya.
Ia juga mengatakan bahwa dalam menentukan Sekda ini harus benar-benar sesuai dengan porsinya, bahkan ia mengibaratkan Sekda ini seperti Tinju, yang mana Lingkungan dan Pengalaman dari seorang calon sekda ini harus sesuai kelasnya.
“Sekda merupakan mesinnya dalam birokrasi maka perlu figur yang piawai dalam menata dan memanjemen urusan birokrasi, terlebih punya pengalaman pada jabatan jabatan selevel eselon II,” imbuhnya.
Disisi lain untuk menepis adanya isu Sekda titipan dalam pelaksanaan Lelang terbuka Sekda Kota Banjarmasin ini, menurutnya berbagai hal harus di kesampingkan baik itu kedekatan atau janji-janji politik.
“Segala hal itu harus di kesampingkan, karena yang terpenting itu calon sekda itu ya seperti tadi, dia menguasai lingkungannya,” ucapnya.
Ia juga meminta agar siapa saja Sekda yang terpilih nanti, jangan sampai membebani Kepala Daerahnya,
“Calon jangan justru membebani kepala daerah dalam mengkoordinasikan progran kebijakan dan janji politik,” tandasnya.
Penulis: Hamdani