Pelaihari,BARITO – Selasa, (29/6) pagi cuaca nampak murung, sesekali turun hujan namun tidak lama. Akan tetapi tidak menyurutkan bagi Tim Pengawas dan Evaluasi (Wasev) Mabes TNI AD yang datang kelokasi TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 111 pada Dusun Riam Pinang Desa Tanjung Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanah Laut Kalsel.
Tim Wasev yang dipimpin oleh Kolonel Inf Yulius Ida Bagus Suselo. Kedatangan tim wasev didampingi Komandan Kodim 1009/Tanah Laut Lekol Inf Adi Yoga Susetyo, Sekretaris Daerah (Sekda) Tala Dahnial Kifli, kepala DPUPRP Tala Agus Sektiyaji, Kadishub Tala Gentri Yulianto, Camat Bajuin Nahrin Fauzi serta kades Tanjung Sukandar.
Usai melihat kondisi kegiatan non fisik berupa penyuhan narkoba oleh Badan Nasional Narkotika Kabupaten (BNNK) Tanah Laut dan pelayanan perpustakaan keliling untuk anak-anak oleh Dispusip Pemerintah Provinsi Kalsel, tim wasev langsung menuju kegiatan fisik pada TMMD ke 111.
Peninjauan perdana kerehab ringan Taman Pendidikan Al qur’an (TPA) Dusun Riam Pinang yang masih dalam pengerjaan oleh TNI dan warga setempat. Rehab ringan berupa pemasangan plafon, pengecetan dan perbaikan sarana wudhu.
Tim wasev bergerak menuju bangun rumah baru untuk Arbayah janda tua yang tinggal bersama seorang cucunya. Arbayah sendiri bakal mendapatkan rumah baru berukuran 8 x 4 meter persegi yang dibangun tidak jauh dari posisi rumah asalnya yang memang sudah tidak layak huni.
Tali Asih pun diberikan kepada Arbayah oleh ketua tim wasev Kolonel Inf Yulius Ida Bagus Suselo.
Masih satu jalur, tim wasev mampir pada kegiatan fisik lainnya berupa rehab ringan masjid setempat. Pengerjaan pembongkaran tempat parkir kendaraan roda dua, pengecetan pun masih nampak dikerjakan TNI AD dan warga.
Primadonanya atau sasaran utama di TMMD ke 111 tahun ini berupa pembukaan akses jalan yang mengkoneksikan Kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Banjar sejauh 7,2 km. Sebelum melihat sasaran utama, Tim Wasev meninjau Pos Kotis TMMD ke 111. Pada Pos Kotis tim dapat melihat data rogress TMMD ke 111, baik fisik maupun non fisik.
Licinnya jalan plus bercampur lumpur lantaran pasca hujan beberapa waktu sebelumnya dapat dirasakan langsung oleh Tim Wasev.
Pada jalur ini hanya bisa dilewati mobil yang memiliki spesifikasi khusus untuk medan bertanah dan lumpur. Sesekali mobil rombongan pun bergerak kenan dan kiri lantaran licinya jalan. Tanjakan yang cukup tinggi berikut licinnya jalan cukup uji nyali saat harus bisa melintasinya. Pada jalan ini juga bisa ditempuh menggunakan sepeda motor trail. Pembukaan akses jalan antar dua kabupaten ini telah sampai pada titik di 7,2 km dari titik nol Dusun Riam Pinang.
Pengerjaan menghampar batu-batu gunung oleh TNI AD dan warga masih berlangsung, dan sudah sejauh 1 km proses hamparan pengerasan batu.
Camat Bajuin Nahrin Fauzi dilokasi mengatakan, ketika kelak akses kedua kabupaten ini telah terhubung maka akan membawa dampak terjadinya pergerakan ekonomi masyarakat Desa Tanjung maupun Dusun Riam Pinang serta Kecamatan Bajuin secara meluas.
“Disinilah menjadi embrio pintu gerbang sektor kepariwisataan Kabupaten Tanah Laut. Kita ada wisata air terjun Bajuin, sehingga bisa terkoneksi dengan objek wisata Kiram di Kabupaten Banjar,”kata Fauzi.
Hal senada diutarakan Sekda Tala Dahnial Kifli, multi efek terkoneksinya jalur dua kabupaten ini akan banyak. Salah satu contohnya sebagai jalur alternatif jika sewaktu-waktu pada jalur kota tidak bisa dilewati karena bencana alam seperti banjir.
“Selanjutnya tinggal dari Pemerintah Kabupaten Banjar yang meneruskan sisa jalan tembus sejauh kurang lebih 3 km, dan tahapan kedepan dibicarakan bersama Gubernur Kalsel agar pada jalan ini statusnya menjadi jalan provinsi,”ucap Dahnial.
Sementara itu, Dandim Kodim 1009 Tanah Laut Letkol Inf Adi Yoga Susetyo mengungkapkan, secara kuantitas pengerjaan fisik jalan ini sudah 100 persen dari titik nol sampai ketitik 7,2 km.
“Tinggal kualitas atau merapikan badan jalan, yang masih terendam air dikupas lagi dan bentuknya diperbaiki, sehingga 2 pekan dari sekarang Inshaa Allah sudah bisa selesai kuatitas maupun kualitas jalan,”terang Dandim.
Ia menambahkan, pengerjaan terkendala oleh faktor cuaca yang tak menentu, karena alat berat Dozer dan Exavator tidak bisa optimal bekerja merapikan badan jalan. Pengerjaan fisik rehab TPA, Mesjid, dan bangun rumah baru sendiri telah mencapai 75 persen. Diprediksi dalam waktu 1 pekan kegiatan fisik tersebut dapat selesai, tutupnya.
Penulis: Basuki