Tinggal HSU Belum Zona Merah

Kasus Positif  dan ODP Melonjak

Banjarbaru, BARITO – Penyebaran virus Corona (Covid-19) di  Kalimantan  Selatan semakin mengkhawatirkan.  Hingga Jumat (17/4) petang, sudah 76 orang terkonfirmasi positif mengidap virus dari Wuhan, Republik Rakyat Cina, itu. Penyebarannya pun nyaris merata di seluruh kabupaten dan kota di Kalsel. Tinggal Kabupaten  Hulu Sungai Utara (HSU) yang belum menjadi zona merah.

Berdasarkan data yang dirilis  Gugus Tugas Pencegahan Pengendalian Penanganan Covid-19 Kalsel, Jumat (17/4) petang, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 ini meningkat 18 orang dibandingkan sehari sebelumnya 58 orang.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel, Muhammad Muslim, mengatakan,  dari tambahan 18 kasus positif tersebut, 3 di antaranya berasal dari pasien dalam perawatan (PDP). Yakni, yang dirawat di RSUD Ulin 2 orang dan di RSUD Hasan Basry  Kandangan 1 orang. Sedangkan 15 kasus lainnya merupakan klaster dari perjalanan ke Gowa, Sulawesi Selatan.

Penyebarannya pun hampir meliputi seluruh kabupaten dan kota di Kalsel, kecuali HSU yang masih belum ada kasus positif. Penambahan 18 kasus positif ini berasal dari  Kota Banjarmasin 1 orang, Kabupaten Tanah Bumbu 9 orang, Tanah Laut (Tala) 3 orang, Barito Kuala (Batola) 2 orang, Hulu Sungai Selatan (HSS) 2 orang, dan Kotabaru 1 orang.

Secara keseluruhan, jumlah kasus positif  Corona –dalam perawatan, sembuh dan meninggal– terbanyak masih di Banjarmasin 30 orang, disusul   Tanah Bumbu 12 orang, Batola 7 orang, Banjar 6 orang, Tabalong 4 orang, Banjarbaru 4 orang,  HSS 3 orang, HST 3 orang, Tala 3 orang, Tapin 2 orang, Balangan 1 orang, dan Kotabaru 1 orang.

Adapun jumlah PDP,  berkurang 3 oarng sehingga menjadi  9 pasien, dibanding sehari sebelumnya 12 pasien. Mereka dirawat di RSUD Ulin 3 orang, RSUD Muhammad Ansari Saleh 2 orang, RSUD Hasan Basry 1 orang, Rumah Sakit Islam Banjarmasin 1 orang, dan  RSUD Balangan 2 orang.

Sementara itu, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) Covid -19 mengalami lonjakan sebanyak 67 orang sehingga menjadi 1.383 orang. Sehari sebelumnya, terdapat  1.316 ODP.

Muslim mengatakan, dari beberapa data , menunjukkan sudah terjadi transmisi lokal di beberapa kabupaten dan kota, di antaranya di Banjarmasin, Banjar,  dan Batola. Transmisi lokal adalah penularan virus yang terjadi antar-orang di suatu area.

Menurutnya, pihak surveilans sedang melakukan pemetaan, telusur serta pendalaman terkait kemungkinan terjadinya transmisi lokal di beberapa tempat.

Melonjaknya kasus positif  Covid-19, imbuh dia, menunjukkan sudah begitu banyak tracking (pelacakan) terhadap  kontak erat dan klaster yang diduga terinfeksi, yang dilakukan gugus tugas tingkat kabupaten, kota dan provinsi.  ‘’Ini artinya, saat ini terjadi peningkatan hasil pemeriksaan laboratorium PCR- nya,’’ ujarnya.

Dari sisi surveilans epidemiologi, terang Muslim,  kabupaten dan kota telah bergerak cepat melakukan  upaya tracking dan menemukan, baik kontak maupun klaster tertentu. ‘’Sehingga penanangannya data dilakukan lebih akurat dan lebih cepat dalam menerapkan isolasi, baik mandiri maupun karantina khusus,” jelasnya.

Dia memastikan, pemerintah kabupaten dan  kota sudah menyiapkan  karantina khusus. “Berdasarkan laporan gugus tugas di kabupaten dan kota, mereka sudah siap. Jadi tindak lanjut dari upaya tracking, adalah  memutus rantai penularan ini. Yaitu, dengan isolasi mandiri sesuai kriteria yang ada dan menyediakan karantina khusus,” ucap Muslim.

Di beberapa daerah  sudah siap beberapa rumah singgah maupun bekas bangunan lama, seperti eks rumah sakit, yang difungsikan menjadi tempat karantina. Misalnya. di Kabupaten Tanah Laut, HSS dan di kecamatan-kecamatan di HSU telah mengoperasikan gedung milik pemerintahnya.

Gugus tugas, imbuh Muslim, juga mengapresiasi semangat para relawan tenaga kesehatan yang telah didistribusikan ke tempat terpenciI. “Ini semangat luar biasa dari tenaga kesehatan. Kita sangat mengapreaisasinya,” cetusnya.

Termasuk pula dukungan anggaran untuk tenaga kesehatan  yang ditempatkan di beberapa hotel.

“Kita tinggal melakukan perhitungan saja. Pemda sudah siapkan anggaran kebutuhan petugas kita yang telah memberikan pelayanan kepada pasien. Dengan kata lain, pemda memberikan fasilitas dalam mendukung upaya tenaga kesehatan yang telah merawat pasien,” terang dia.

Mengenai penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), menurut Musli,  pihaknya masih menunggu usulan Pemko Banjarmasin yang sudah diberikan rekomendasi oleh Pemprov Kalsel.

“Mudah-mudahan apa yang sudah diusulkan dan dokumen pendukung susulan menjadi perhatian pemerintah pusat,’’ ujarnya.

Dia kembali mengajak masyarakat  untuk bersama-sama mendukung upaya memutus rantai penularan Covid-19.  ‘’Caranya, betul – betul menggunakan masker. Wajib untuk semua orang menggunakan masker ketika berada di luar rumah. Masker bedah atau N95 untuk tenaga medis. Yang kita gunakan cukup masker kain lapis 3. Masker kain maksimal dipakai selama 4 jam dan kemudian harus dicuci dengan deterjen,”  pesannya.

Yang terpenting lagi, sambung Muslim, adalah tetap berada di rumah, berperilaku hidup sehat melalui cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau hand sanitizer, jaga jarak fisik serta menerapkan etika batuk atau bersin.

tya/slm

Related posts

Hapus Sekat Kesukuan, ULM Bagian NKRI dan Bangun Prestasi

Pulang Haul, Hati Tenang, Perut Kenyang

Pilih Ketum Baru dan Rumuskan Program Kerja di Musda XVI HIPMI Kalsel