Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Penusukan pelajar kelas X SMAN7 Banjarmasin dengan korban MRN (15) oleh teman sekelasnya, membuat perhatian Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Sabana Martosumito Atmojo, Senin (31/7/2023) lalu. Karenanya sebagai orang tua diingatkan kembali untuk sering komunikasi dengan anaknya dan guru serta teman sekolah.
Dengan demikian lanjut Sabana, orang tua dapat mengetahui perilaku anaknya, apakah ada masalah atau tidak. “Jadi kalau ada komunikasi kita tahu kalau ada masalah, siapa teman dekatnya atau yang biasa jahil,”sebutnya usai Apel Deklarasi Pemilu Damai baru-baru tadi.
Selanjutnya untuk keamanam di sekolah, agar lebih ketat lagi. Misalnya pihak satpam rajin menanyakan atau memeriksa kepada siswa yang biasanya jarang membawa tas besar.
Sabana mengimbau dengan kejadian itu jelas tidak boleh atau dilarang membawa sajam ke sekolah. “Jadi harus ada program polisi dalam sekolah, kan ada Polisi Keamanan Sekolah (PKS). Atau Satpam yang ada lebih diberdayakan lagi,”ingat kapolresta Banjarmasin yang dikenal ramah ini.
Dia menambahkan agar sekolah mestinya memberikan Sosialisasi dalam Masa Oriotasi Sekolah (MOS) setempat. “Jadi PKS maupun Satpam mesti berfungsi dalam pemeriksaan barang bawaan siswa, kalau ketemu harus ditindaklanjuti,”singkat Sabana.
Seperti diketahui, pelaku penusukan pelajar itu berinisial ARR yang kini menjalani pemeriksan sebagai Anak Berhadapan dengan Hukum.(ABH), sekaligus Diversi. Dengan menghadirkan Dp3A Pemko Banjarmasin dan Dinsos setempat serta didampingi pengacara maupun pihak Bapas.hingga psikolog.
Penulis: Arsuma
Editor: Mercurius
Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya