Jakarta, BARITOPOST.CO.ID – Perubahan geopolitik di Ukraina berdampak terhadap supply chain, finansial, inflasi dan krisis energi mengakibatkan tekanan ekonomi di semua negara.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mendorong startup digital menempuh dan melakukan tiga aksi untuk meningkatkan resiliensi.
“Kita perlukan aksi (nyata) dalam situasi seperti ini. Pertama keberpihakan pada produk dalam negeri. Kedua, efisiensi tanpa melakukan pemutusan hubungan kerja. Dan ketiga, mengedepankan model usaha yang mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi pasar,” ucap Johnny G Plate dalam keteranganya, yang dilansir situs resmi kominfo.go.id, di Forum Ekonomi Digital Kominfo V, di Grand Hyatt Hotel, Jakarta Pusat.
BACA JUGA: Geopolitik Pengaruhi Daya Beli Negara Maju, OJK Kalimantan: Kalsel Antisipasi Resesi Ekonomi
Ia menyebutkan, aksi pertama keberpihakan pada produk dalam negeri, terutama usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) akan menopang aktivitas ekonomi digital di sektor distribusi atau platform lokapasar (marketplace).
Untuk itu, Menteri Johnny mengajak pelaku ekonomi digital membangun komitmen bersama untuk meningkatkan keberpihakan kepada pelaku UMKM.
“Bapak Presiden Joko Widodo mengingatkan untuk beli dan berpihak pada produk dalam negeri. Kalau kita ingin menghadapi winter ini, potensi stagflasi (stagnasi dan inflasi) yang tinggi, perhatikan keberpihakan secara affirmative untuk belanja produk hasil karya anak bangsa di dalam negeri. Di sektor digital, saya juga minta itu,” tambahnya.
Menurutnya, selama tekanan ekonomi, setiap negara sekarang akan mengutamakan produk dalam negeri masing-masing. Selama ini, Indonesia masih bisa mempertahankan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen.
“Kekuatan Indonesia adalah di sektor UMKM. Sektor UMKM kita akan mewarnai juga digital ekonomi, e-commerce Indonesia. Ini semua pasti karena ada satu langkah affirmative yang kita lakukan,” tandasnya.
BACA JUGA: Kebijakan Fiskal dan Arti Bagi Masyarakat Kalsel
Mengenai aksi kedua yang berkaitan dengan efisiensi, Ia pun berharap agar pelaku startup digital bisa menerapkan strategi agar tetap menjaga model usaha yang resilien. Dalam menghadapi tantangan ekonomi, Menkominfo mengingatkan agar tech startup tidak hanya menyelamatkan satu persoalan tapi membuat persoalan baru yang lebih besar.
“Jadi tantangannya di satu sisi terjadi stagflasi, di sisi yang lain, kita di dalam negeri masih bisa bertahan. Kita bisa lakukan efisiensi, tapi efisiensi tidak sama dengan layoff. Jadi tolong kita perhatikan baik-baik,” ujar politisi Partai NasDem itu.
Tech-founders, eksekutif, investor, inkubator, asosiasi, dan pemerintah, sambungnya, terus mendorong ekosistem ekonomi digital tetap resilien.
“Kolaborasi multipihak untuk kita bangun. Karena Presiden menekankan betul fokus, fokus, fokus, dan fokus. Kolaborasi multipihak penting untuk menjaga resiliensi kita,” bebernya.
Pelaku startup digital pun, ingatnya, harus menjaga sumber pembiayaan. Bahkan, didorong pemanfaatan Digital Innovation Network.
“Manfaatkan sumber pembiayaan yang sudah committed. Pemerintah dalam G20 yang lalu, telah mendorong Digital Innovation Network yang menjadi bagian dari Bali Declaration. Tapi policy makro itu diterjemahkan secara konkret di lingkungan perusahaan masing-masing,” jelasnya.
Menkominfo mengajak pelaku startup digital mencari jalan baru dan model usaha yang inovatif, mampu mendisrupsi pasar dan memberikan solusi bagi berbagai permasalahan masyarakat.
BACA JUGA: Bantu Ukraina, Sektor Produksi Senjata dan Amunisi Menguat
“Musim dingin mengingatkan kita untuk menapak jalan baru, berinovasi agar kita dapat tumbuh melaju pada lintasan sektor ekonomi digital yang lebih resilien,” tandasnya.
Indonesia mampu menghadapi tantangan global dengan kolaborasi dari sektor digital. “Marilah kita juga tunjukkan bahwa sektor digital memang resilient di dalam negeri. Indonesia terkoneksi, makin digital, makin maju,” kata mantan anggota DPR RI ini.
Dengan tema “Musim Dingin Startup Digital: Dampak dan Tantangan Terhadap Perkembangan Ekonomi Digital di Indonesia”, Forum Ekonomi Digital Kominfo V menghadirkan perwakilan lembaga pemerintah, CEO, founder dan pimpinan puncak ekosistem ekonomi digital.
Dalam FEDK V, Menkominfo Johnny G. Plate didampingi Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Semuel A. Pangerapan, Direktur Ekonomi Digital Ditjen Aptika I Nyoman Adhiarna, dan Direktur Pemberdayaan Informatika Ditjen Aptika Bonie Pudjianto.
BACA JUGA: Selama Perang Ukraina-Rusia, Lebih 15.000 Orang Hilang
Hadir pula Ketua Umum Indonesia e-Commerce Association (idEA) Bima Laga, Sekretaris Jenderal Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (AMVESINDO) Markus L. Raharja, Direktur INDEF Tauhid Ahmad, dan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Ibrahim Kholilul Rohman.
Editor : Afdi
3 comments