TPK Hotel Berbintang Hampir Normal

Kepala BPS Provinsi Kalsel, Moh Edy Mahmud menyampaikan data statistik Kalsel Nopember 2020 secara streaming melalui kanal YouTube dari instansinya, Senin (4/1).(foto:tya/brt).

Banjarbaru, BARITO – Tingkat penghunian kamar (TPK)  hotel berbintang di Kalimantan Selatan (Kalsel) sudah dalam kondisi mendekati kondisi normal seperti sebelum mewabahnya Covid-19.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalsel,  Moh. Edy Mahmud mengungkapkan, TPK hotel

berbintang pada bulan Nopember 2020 atau selama 2 bulan terakhir  yakni Oktober dan Nopember sudah mendekati keadaan normal.

“Pada bulan Nopember, TPK  hotel berbintang mencapai 52,74 persen, sedangkan tahun lalu untuk TPK yang sama sebesar 55,52 persen. Kita berharap, TPK hotel berbintang terus membaik sehingga ikut menggerakkan ekonomi regional Kalsel,” ujarnya ketika menyampaikan rilis Berita Resmi Statistik melalui kanal YouTube BPS Provinsi Kalsel, Senin (4/1) siang.

Namun, kondisi TPK hotel non bintang ternyata belum bernasib sama dengan hotel berbintang.

Menurut Edy, hingga saat ini, kondisi TPK hotel non bintang belum sampai pada kondisi normal.

BPS Kalsel mencatat,  rata-rata TPK hotel non bintang sebesar 18,74 persen atau masih sekitar separuh dari kondisi normal pada tahun sebelumnya yakni 29,86 persen.

Sedangkan lama menginap, angkanya tidak terlalu jauh berbeda.

Rata-rata lama menginap hotel berbintang selama 1,80  malam pada Nopember 2020. Sedangkan hotel non bintang rata-rata tamu menginap selama 1,20 malam.

Lebih lanjut BPS Provinsi Kalsel menyampaikan perkembangan transportasi di Kalsel bulan Nopember 2020.

Pada indikator transportasi udara, pada dua bulan terakhir yakni Oktober-Nopember, terjadi peningkatan penumpang pesawat, baik yang berangkat maupun yang datang ke Kalsel.

Pada bulan Nopember, penumpang berangkat melalui pesawat udara berjumlah 68. 455 orang. Angka ini naik 18,60 persen dibanding bulan Oktober, namun jika dibandingkan pada tahun sebelumnya di bulan yang sama (Nopember 2019 atau year on year), maka terjadi penurunan 56,25 persen.

“Meski dalam dua bulan terakhir, ada peningkatan jumlah penumpang yang berangkat, tetapi angkanya masih 40 persen dibandingkan kondisi yang sama pada tahun lalu,” jelas Edy.

Demikian pula untuk penumpang yang datang ke Kalsel.

BPS Provinsi Kalsel mendata, selama 2 bulan terakhir, terjadi peningkatan.

Dalam hal ini, pada Nopember 2020,  penumpang yang datang atau yang turun dari pesawat di seluruh bandara di Kalsel sebanyak 71.676 orang atau naik 26, 24 persen dibanding bulan sebelumnya (Oktober).

Tetapi, lanjut Edy, secara year on year , terjadi penurunan jumlah atau minus 53,73 persen.

“Mudah-mudahan perkembangan lalu lintas udara ini juga semakin meningkat  karena ini juga menunjukkan perkembangan perekonomi di Kalsel. Semakin tinggi mobilitas penumpang, baik udara maupun kapal, hal itu berarti ada geliat perekonomian,” jelasnya.

Untuk perkembangan transportasi laut atau pelayaran, menurutnya jumlah penumpang tergolong lebih kecil dari penumpang melalui udara.

Jumlah penumpang yang berangkat melalui kapal laut pada Nopember 2020 sebanyak 893 orang dan yang datang 2362 orang.

Sedangkan barang yang dimuat sebesar 4,5 juta ton dan  yang dibongkar 6,4 juta ton.

“Data ini menunjukkan pola mendatar pada penumpang transportasi laut di awal tahun sampai bulan Nopember 2020. Dengan kata lain, polanya stabil yakni posisi cukup rendah,” bebernya.

Penulis: Cynthia

Related posts

Pilih Ketum Baru dan Rumuskan Program Kerja di Musda XVI HIPMI Kalsel

Antisipasi Serangan Siber, SDM Diskominfo Kalsel Ikuti Pelatihan CSCU

Kesiapan Telkomsel Menghadapi Pilkada Serentak 2024