Banjarmasin, BARITO – Wartawan adalah profesi yang tidak semua orang bisa. Wartawan adalah mempunyai panggilan jiwa memperjuangkan masyarakat.
Diungkapkan anggota Dewan Pers, Paulus Tri Agung Kristianto saat memberikan sambutan pada Uji Kompetensi Wartawan di Provinsi Kalimantan Selatan pada 23 Mei dan 24 Mei 2022. Lebih lanjut dia mengatakan, menjadi wartawan harus juga merangkap tiga profesi.
Yakni ilmuwan, menjadi wartawan tidak bisa salah. Kemudian jadi wartawan juga haruslah menjadi seniman atau sastrawa, karena erat kaitannya merangkai kata agar enak dibaca.
“Serta yang ketiga adalah menjadi wartawan juga haruslah jadi orang gila, karena mana ada yang mau kerja 1×24 jam dengan gajih yang kecil,” katanya di Hotel Aston Banua Banjarmasin, Senin (23/5/2022).
Dia juga mengatakan, oleh sebab itulah penting mengikuti uji kompetensi. Terlebih di era digital sekarang ini, haruslah bisa membedakan mana berita dan mana konten kreator.
Berita maka tunduk pada kode etik, kaidah jurnalistik, disiplin verifikasi dan klarifikasi. Hal itu berbeda dengan konten kreator, yang belum tentu memiliki identitas yang jelas dan berbadan hukum.
Menjadi tantangan Dewan Pers pada tahun ini menargetkan meluluskan 1.700 wartawan yang uji kompetensi, yang mana sebelumnya sempat tertahan karena pandemi Covid-19.
Penguji dari Prof Dr Moestopo Beragama, Retno Intani mengatakan, peserta Uji Kompetensi Wartawan di Kalsel ini hendaknya benar-benar memanfaatkan kesempatan emas ini, karena dalam pelaksanaannya gratis.
Uji Kompetensi Wartawan di Provinsi Kalsel yang digelar dua hari itu diikuti puluhan peserta, terdiri dari Muda, Madya dan Utama.
Ketua PWI Provinsi Kalsel, Zainal Helmi mengharapkan, peserta serius mengikuti Uji Kompetensi Wartawan dan semua bisa lulus.
Para peserta sebelum memasuki uji materi, Dewan Kehormatan PWI Kalsel, Fathurrahman terlebih dulu hal-hal ysng harus diperhatikan selama UKW.
H Arief