Banjarmasin, BARITO – Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin membuka kesempatan bagi warga adat (suku dayak) Pegunungan Meratus untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi negeri (PTN) itu melalui jalur khusus.
Program kesempatan kuliah di ULM Banjarmasin bagi warga suku dayak Meratus ini bertujuan untuk pemerataan kesempatan pendidikan tinggi bagi warga pedalaman. “Sudah ada kesepakatan kerjasama dengan pihak ULM dan dalam waktu dekat akan ditindaklanjuti dengan MoU terkait penerimaan mahasiswa yang berasal dari masyarakat adat atau suku dayak Meratus,” tutur Ketua Perkumpulan Masyarakat Dayak Meratus (Kumdatus), Bunyamin Uhil, Sabtu (25/7).
Kumdatus saat ini telah mengusulkan sepuluh orang warga lulusan SMA asal Pegunungan Meratus untuk dapat diterima sebagai mahasiswa ULM. Dikatakan Boejamin pihaknya sangat mengapresiasi kebijakan ULM yang memberikan kesempatan bagi warga Suku Dayak untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi negeri.
“Kerjasama ini sangat membantu agar nantinya SDM masyarakat adat atau pegunungan dapat lebih baik. Kami ingin generasi muda suku dayak mampu berperan dalam pembangunan,” ujar Benyamin. Diakuinya selama ini angka putus sekolah sangat tinggi dan hanya segelintir mereka yang bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Ada banyak faktor penyebab antara lain faktor ekonomi, kemampuan akademik, budaya seperti ikut orang tua bertani atau berladang. “Banyak juga yang memilih menikah atau juga tidak bisa hidup merantau,” tambahnya.
Kawasan Pegunungan Meratus sendiri tersebar di tiga provinsi Kalimantan yaitu Kalsel, Kalteng dan Kaltim. Di Kalsel pegunungan ini membelah sembilan kabupaten. Warga Suku Dayak Meratus hidup dalam wilayah yang disebut Balai Adat. Ada puluhan balai adat yang tersebar di Pegunungan Meratus.
Rektor ULM Banjarmasin, Prof Sutarto Hadi menegaskan, program ini merupakan bagian dari kewajiban ULM untuk membangun SDM berpendidikan tinggi, dan secara khusus memberikan kesempatan kepada anak-anak Pengunungan Meratus. “Mereka kami masukan dalam kebijakan afirmasi agar peluang diterima lebih terbuka. Dengan kebijakan ini saya berharap semakin banyak anak-anak Pengunungan Meratus yang bisa kuliah di ULM,” tuturnya.
Saat ini ULM menerima rekomendasi sekitar 10 orang dan ditargetkan bisa lebih dari 20 orang setiap tahun. Diharapkan setelah selesai kuliah mereka dapat kembali ke kampung halamannya membangun masyarakat dan daerahnya kawasan Pegunungan Meratus yang merupakan aset bagi umat manusia.
Rilis/Salman