ULM Gelar Shalat Istisqa

Di lapangan terbuka ULM Banjarmasin digelar Shalat Istisqa. (ist/brt)  

Banjarmasin, BARITO – Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), hanya bisa diatasi dengan turunnya hujan lebat. Manusia hanya bisa berusaha memadamkan Karhutla dengan semampunya sesuai kemampuan dan teknologi yang dimiliki. Misalnya dengan melakukan water booming melalui helikopter. Tapi upaya itu ternyata tidak bisa memadamkan Karhutla secara menyeluruh karena luasnya lahan yang terbakar.

“Karena itulah, kita gunakan cara lain untuk bisa mendatangkan hujan sesuai perintah Allah dengan melaksanakan salat Istisqa,” ujar Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Sutarto Hadi, Jumat (20/9) di lapangan terbuka ULM Banjarmasin.

Salat minta hujan dipimpin KH Ahmad Bugdadi dimulai pukul 07.45 WITA.

Ia menyampaikan, sebelum melaksanakan salat Istisqa, luruskan dulu niat untuk berdoa memohon agar diturunkan hujan karena rahmah bagi kita “Musim hujan diperkirakan tiba bulan Oktober. Mungkin terlambat sedikit. Akibat musibah Karhutla, kabut asap mengganggu perekonomian, kesehatan dan aktifitas kita semua,” ujarnya.

Agama, lanjut Sutarto,  mengajarkan memohon kepada Allah agar kita  salat Istisqa. Cara ini kita lakukan atas perintah Allah. Manusia saja berusaha tanpa ada pertolongan dari Allah tidak bisa.

“Helikopter setiap hari memadamkan api, tapi berapa kemampuannya itu. Hanya bisa diatasi kalau ada hujan lebat,” ucapnya.

Menurut Sutarto, ada ikhtiar lain yang bisa dilakukan bila dilakukan bersama  sama, maka nanti malam akan hujan.

“Ada upaya lain. Nanti pulang kerumah atau tempat kos masing – masing.  Ambil Tajau, gadur, baskom atau ember besar. Diapakan, ya diisi air. Lalu  diletakkan depan rumah masing – masing. Taburkan garam dalam baskom 1 atau  2 kilogram. Dampaknya bagus, ekonomi masyarakat meningkat karena garam laku,” paparnya.

Sutarto mengatakan, kalau saya melakukan sendiri saja, maka  efeknya kecil. Kalau sebanjaran menggawi, termasuk 30 ribu mahasiswa ULM,  Insya Allah berhasil. “Karena panas, terjadilah penguapan. Itu akan membentuk awan – awan berisi bibit hujan. Kalau dilakukan, nanti malam akan turun hujan dan ini bisa dijelaskan secara ilmiah,” cetusnya.

Sutarto berujar, kalau ditembak saja, awan yang tidak punya bibit hujan, maka tidak akan berhasil. Harus ada kometmen kita bersama, ayo ajak tetangga kita untuk meletakkan air berisi garam didepan rumah masing – masing.

afd

Related posts

Hadir dengan Konsep Baru, The Palace Jeweler Membuka Kembali Gerai Perhiasan di Duta Mall Banjarmasin

Google Komitmen Lanjutkan Kerja Sama dengan Perusahaan Pers Indonesia, Google News Showcase Diluncurkan Awal Tahun 2025

Jelang Nataru 2025, Ketersediaan LPG 3 Kg untuk Masyarakat Cukup Aman