Banjarmasin, BARITO – Universitas Lambung Mangkurat (ULM) terus mendorong para dosen setempat menyandang gelar guru besar hingga perguruan tinggi terbesar di Kalimantan ini, bisa memenuhi rasio ideal yakni 20 persen dari jumlah dosen.
Saat ini, ULM memiliki 56 guru besar setelah Prof Dr dr Syamsul Arifin MPd dari Fakultas Kedokteran dan Prof Dr Iphan Fitrian Radam ST MT dari Fakultas Teknik, Senin (20/7) dikukuhkan sebagai profesor dalam sidang Senat Terbuka Pengukuhan Guru Besar di aula Rektorat lantai 1 Kampus ULM di Banjarmasin.
Rektor ULM Prof Dr H Sutarto Hadi mengatakan, pihaknya terus mendorong [ara teman dosen yang telah memenuhi syarat agar cepat mengusulkan guru besar. Kenapa hal ini penting ujarnya, karena jika ULM ingin mengembangkan program studi baru karena syaratnya minimal memiliki dua guru besar dan empat doktor. Jadi semakin banyak profesor maka peluang terbuka menjadi universitas terkemuka dan berdaya saing dengan bidang kajian unggul.
“Target saya 99 guru besar,” ujar Rektor ULM Prof Dr H Sutarto Hadi usai prosesi pengukuhan yang dilakukan juga dalam jaringan (daring) itu.
Setelah tambahan dua orang profesor ini ujar Sutarto, bulan depan juga diagendakan pengukuhan serupa untuk dua dosen lainnya dan sebanyak 13 dosen dalam proses usulan menjadi guru besar.
“Ada 13 orang dosen lagi yang sedang berproses pengusulan guru besar. Mudah-mudahan segera mendapatkan SK dari Kementerian,” ujarnya.
Diutarakan juga, ULM memiliki ada 310 dosen yang telah menyandang jabatan Lektor Kepala. Artinya, tinggal selangkah lagi menuju profesor. Sehingga target dia ULM memiliki 99 guru besar aktif selama masa kepemimpinannya di periode 2018-2022 cukup realistis bisa tercapai.
Sutarto juga pernah mengutarakan, sebagai bentuk dorongan kepada para dosen, ia bertekad tahun ini mengucurkan minimal Rp20 miliar untuk dana riset alias naik 10 kali lipat dari sekarang. Sehingga dengan dana cukup besar itu, kemudian program dosen wajib meneliti, maka diyakininya jumlah publikasi naik dengan beragam inovasi terus dihasilkan.
Sementara Syamsul Arifin memastikannya dengan pengukuhan itu semakin memicu dirinya untuk bisa meningkatkan kualitas akademik di kampus sekaligus berbuat hal nyata bagi masyarakat di daerah.
“Apalagi dalam masa pandemi Covid-19, bagaimana kita mencari terobosan dan strategi agar upaya untuk menurunkan penyebaran dapat berjalan maksimal,” ucapnya.
Pengukuhan diakhiri dengan orasi ilmiah ke dua guru besar. Prof Dr dr Syamsul Arifin MPd menyampaikan materi terkait power distance dalam meningkatkan kinerja Puskesmas dan Prof Dr Iphan Fitrian Radam ST MT menyinggung soal keselamatan bertransfortasi.
Penulis: Salman