ULM Kerahkan 5.000 Mahasiswa ke Jejangkit, Gubernur Usapkan ’Pupur Dingin’ le Wajah Rektor  

by admin
0 comments 3 minutes read

Banjarmasin, BARITO-Universitas Lambung Mangkurat (ULM) mengerahkan 5.000 mahasiswa untuk menanam benih padi secara serempak di lahan pertanian Desa Jejangkit Muara,  Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala, Selasa (16/10).

“Kami mendukung penuh Kalimantan Selatan yang menjadi tuan rumah Hari Pangan Sedunia (HPS). Pengerahan mahasiswa dan dosen ini sebagai wujud nyata totalitas dukungan ULM,” terang Rektor Universitas Lambung Mangkurat Prof Dr H Sutarto Hadi kepada wartawan di lokasi lahan pertanian Jejangkit.

Menurut rektor ULM dua periode itu,  penunjukan Desa Jejangkit Muara yang mempunyai lahan rawa lebak untuk dijadikan pengolahan lahan, sebagai pilot percontohan model pertanian terpadu, menjadi momentum ULM ikut berpartisipasi dalam hal pengembangan teknologi pertanian.
“Tentunya akademisi membantu dalam hal penelitian,  seperti mencari bibit unggul untuk lahan rawa lebak ini. Dan Fakultas Pertanian siap menyokongnya,” tutur Sutarto.

Apalagi pembukaan lahan-lahan baru untuk pertanian, menurut dia, adalah  upaya yang sangat strategis bagi Kalimantan Selatan dan Indonesia pada umumnya guna menghapuskan kelaparan di bumi nusantara.

Sutarto pun mengapresiasi semangat Gubernur Kalsel  Sahbirin Noor yang totalitasnya dalam membuka lahan  pertanian seluas 4.000 hektare  di Desa Jejangkit Muara sesuai permintaan Menteri Pertanian  RI Andi Amran Sulaiman.

“Ini momentum sangat penting dan bersejarah karena gubernur turun langsung ke sawah. Beliau sangat menghargai petani yang bekerja setiap hari untuk menghasilkan bahan pangan untuk kita makan. Mari kita dukung suksesnya puncak peringatan HPS ke-38 yang dihadiri Bapak Presiden,” ujar Sutarto. Sementara Gubernur Kalsel  Sahbirin Noor memuji inisiatif Rektor ULM yang bisa menggerakkan ribuan mahasiswanya untuk turun ke sawah menanam.
Pejabat nomor satu di Pemerintahan Provinsi Kalimantan Selatan itu pun berharap banyak peran mahasiswa yang jadi generasi penerus di masa depan agar lebih peduli terhadap pertanian.
“ULM dan perguruan tinggi lainnya di Kalsel saya harap bisa mencetak lebih banyak ahli-ahli di bidang pertanian untuk membimbing petani-petani kita di sawah agar lebih maju dan bisa menerapkan teknologi pertanian sehingga hasilnya juga lebih optimal,” kata Gubernur yang akrab disapa Paman Birin itu.

Terkait pelaksanaan Hari Pangan Sedunia, kata dia, adalah momentum membangunkan raksasa tidur yang begitu luas areal pertaniannya di Kalsel.

“Lahan-lahan tidur di Kalsel harus kita bangunkan. Kita support petani, dengan memenuhi segala yang diperlukannya serta kendala-kendala selama ini diatasi dengan teknologi pertanian,” pungkasnya. Menariknya, sebelum memulai penanaman, Gubernur Paman Birin membantu mengusapkan bedak basah yang dalam tradisi Suku Banjar disebut pupur dingin ke wajah  Rektor Sutarto, untuk melindungi kulit wajah dari sengatan matahari.

Gubernur lebih dulu memakai pupur dingin itu. Tak pelak, wajah gubernur dan rektor pun sama-sama putih ditutup masker bedak dingin. Para dosen dan mahasiswa juga ikut memakai pupur  dingin. Semua tertawa gembira dan siap melakukan penanaman benih padi di sawah.

Para mahasiswa  tampak antusias dan semangat menebar benih padi. Sesuai dengan tema yang diangkat  “Paman Birin dan ULM Tugal Baimbai”, yang artinya dalam Bahasa Banjar membuat lubang untuk menanam benih bersama-sama.

Salah satu mahasiswi,  Juriani (18), mengaku senang bisa ikut menanam secara langsung ke sawah. “Tentu kami dapat merasakan langsung bagaimana rasanya jadi petani di sawah  yang harus kotor-kotoran, panas-panasan. Sehingga kami menjadi lebih menghargai petani,” kata mahasiswi Program Studi Teknologi Industri Pertanian Fakultas Pertanian ULM itu.

Senada disampaikan mahasiswi lainnya Janah. Diakuinya turun ke sawah sembari menamam benih padi adalah pengalaman pertama dalam hidupnya.  “Saya sangat senang dan bersemangat bisa ikut berpartisipasi menanam. Semoga benih kami tanam bisa tumbuh dan dipanen petani nantinya,” tutur mahasiswi asal Kabupaten Tapin yang belajar di Program Studi Agroekoteknologi itu.

Sebelumnya rombongan 5.000 mahasiswa ULM melakukan konvoi kendaraan bermotor roda dua dari kampus ULM di Jalan Brigjen H Hasan Basry Banjarmasin menuju Desa Jejangkit Muara yang berjarak sekitar satu jam perjalanan. Rektor ULM Prof Sutarto Hadi memimpin langsung rombongan bersama Wakil Rektor IV Prof Dr Ir H Yudi Firmaul Arifin.
Puncak peringatan HPS tahun 2018 dijadwalkan berlangsung pada 18 Oktober 2018. Jika tak ada perubahan, Presiden RI Joko Widodo bakal hadir langsung ke Desa Jejangkit Muara untuk melakukan panen raya di lahan pilot percontohan model pertanian terpadu seluas sekitar 100 hektare. ant

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment