Batu, BARITOPOST.CO.ID – Aturan pemerintah kota dan pemerintah desa yang melarang alih fungsi lahan pertanian, membuat desa ini jadi sentra pertanian yang mampu meningkatan perekonomian warga.
Penerapan aturan itu diberlakukan di Desa Junggo Tulungrejo Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur. Bukti kemajuan ekonomi itu terlihat dari rumah penduduk yang tak ada lagi gedek (bambu) tapi semuanya berkonstruksi beton.
BACA JUGA: Bank Indonesia Perkirakan Perbaikan Ekonomi Domistik Didukung Peningkatan Konsumsi
Bersama sejumlah wartawan asal Kalsel berkesempatan berkunjung ke desa tersebut. Kegiatan ini dalam rangkaian Refreshment wartawan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan (KPw BI Kalsel), 24-26 Oktober 2022. Di desa tersebut rombongan mengunjungi UMKM binaan KPw Bank Indonesia Malang yang tergabung dalam Kelompok Tani Mitra Arjuna.
Disampaikan Ir Luki Budiarti, Ketua Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) Mitra Arjuna, pernah meraih juara dua nasional klaster BI pada 2018. “Bidang Usaha Gapoktan Mitra Arjuna berupa Pemberdayaan Kelompok dengan bisnis usaha dan orientasi sosial,” jelasnya, Selasa (25/10/2022)
Sedangkan Gapoktan Mitra Arjuna dibentuk pada 3 Agustus 2007 yang terdiri dari petani sayur, hortikultura, maupun olahan. Jenis produk yang ditawarkan, yaitu keripik buah, keripik sayur, sari buah apel, dried lemon.
Pemberdayaan perempuan di desa ini mengolah sayur dan buah, sehingga keunggulan atau nilai tambahnya adalah green, export, women, youth/milenial. Selanjutnya, rombongan dibawa melihat langsung cara pengolahan minuman dari sari buah dan pengolahan keripik berbahan sayur mayur.
Sangat membanggakannya, lahan pertanian sangat terjaga dengan adanya aturan dari dusun dan pemerintah setempat yang melarang alih fungsi komersil pihak lain. “Lahan pertanian tidak tergerus karena dijual untuk dialihfungsikan untuk pembangunan tempat usaha modern,” jelas Luki.
Tak heran bila di desa yang hijau ini tak boleh ada vila atau bangunan komersial, termasuk mini market ritel. Penjualan dan pembelian lahan tidak boleh dibeli orang luar desa. “Tanah milik desa, juga untuk lahan pertanian,” tandas Luki.
Ditambah sebagai sentra usaha tanaman hias, sehingga di sekitar rumah warga banyak yang menanam tanaman bunga polybag untuk dipasarkan di wilayah Indonesia Timur. “Peningkatan ekonomi sanga terlihat. Rumah bambu sudah berganti beton. Bagi warga yang tidak mampu, maka dibuatkan rumah oleh pemerintah,” pungkas Luki.
BACA JUGA: Lebih Aman, Bank Indonesia Dorong Masyarakat Belanja Pembayaran Non Tunai
Ketua II Gapoktan Mitra Arjuna, Imam Hanafi, menambahkan, kelompoknya bersinergi dengan Pemkot Batu, melalui Dinas Pertanian setempat. “Pengembangan usaha kami dapat pembinaan Bank Indonesia, termasuk juga pemasarannya. Dinas Pertanian juga membantu bibit dan pupuk,” ujar Imam.
Pada kesempatan itu juga rombongan mengunjungi rumah produksi aneka keripik di desa setempat. Penuturan Joni Rahmat dari Agronusa Mushroom, hasil produksi aneka keripiknya dipasarkan di berbagai daerah di Indonesia. Bahkan hingga ke luar negeri. Selain itu, mengunjungi pula kebun apel dan rombongan boleh memetik serta makan sepuasnya.
Penulis : Anang
Editor : Afdi
1 comment