Universitas PGRI Kalimantan Adakan Workshop Asesor RPL

Pimpinan Universitas PGRI Kalimantan berfoto bersama narasumber dan peserta Workshop Asesor Program RPL untuk Perguruan Tinggi Tahun 2024 di Hotel Rodhita Banjarmasin, Kamis (08/08/2024). (Foto: ist).

Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Universitas PGRI Kalimantan sukses menyelenggarakan Workshop Asesor Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) untuk Perguruan Tinggi Tahun 2024 di Hotel Rodhita Banjarmasin, Kamis (08/08/2024).

Workshop menghadirkan narasumber yakni Dr Fifti Istiklaili SKM MKes dari Universitas Negeri Semarang.

Kegiatan pembukaan acara ini dihadiri oleh LLDIKTI 11 Kalimantan yang diwakili Kabag Umum, Hj Rinawati Agustini SH MH, rektor, ketua senat universitas dan pejabat struktural di Universitas PGRI Kalimantan. Peserta yang hadir berjumlah 47 orang , ,terdiri dari peserta eksternal 23 orang yang berasal dari kampus-kampus di Banjarmasin dan Banjarbaru.

Peserta berasal dari Universitas Sari Mulia, STIMIK Banjarbaru, Universitas Borneo Lestari, STIE Indonesia Banjarmasin, STIMI Banjarmasin, Politeknik Unggulan Kalimantan, dan STIE Pancasetia.

Baca Juga: Gubernur : UHC Award 2024 Jadi Kado Harjad ke 74 Provinsi Kalsel

Sedangkan peserta internal berjumlah 24 orang, yaitu dosen-dosen dari 7 program studi Universitas PGRI Kalimantan.

Kegiatan dilaksanakan selama dua hari, yaitu tanggal 7-8 Agustus 2024.

Pada hari pertama, kegiatan diisi materi tentang pendampingan mengenai penyusunan instrumen asesmen, workshop, dan presentasi instrumen peserta.

Hari kedua diisi materi tentang penyempurnaan pedoman RPL, dan demonstrasi SIERRA dan SPADA, serta FGD.

Pada akhir workshop, peserta mendapat tugas mandiri dengan tujuan untuk memperkuat kompetensinya.

Sumber dana kegiatan ini berasal dari dana hibah Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Diktiristek, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dan dana pendamping dari PPLP PT PGRI Banjarmasin.

Universitas PGRI Kalimantan menjalankan Program RPL untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat yang telah memiliki kompetensi dari pengalaman selama bekerja agar dapat diakui sebagai SKS, sehingga masa perkuliahannya di program sarjana yang tersedia di Universitas PGRI Kalimantan dapat diselesaikan lebih singkat.

Baca Juga: Paslon Raja AA Nih Siapkan Demo Besar besaran, Ini Alasannya

” Di samping itu, masyarakat yang telah menempuh pendidikan formal, nonformal, atau informal sebelumnya juga dapat diakui SKS-nya. Bahkan, mahasiswa yang mengikuti program ini juga mendapatkan pengakuan ijazah yang sama dengan mahasiswa reguler oleh Kemdikbudristek,” ujar Rektor Universitas PGRI Kalimantan, Dr Hj Dina Huriaty MPd.

Program ini telah diakui secara hukum berdasarkan Keputusan Dirjendikti Kemdikbudristek Nomor 91/E/KPT/2024 tentang Petunjuk TeknisRekognisi Pembelajaran Lampau pada Perguruan Tinggi yang Menyelenggarakan Pendidikan Akademik.

Dina Huriaty menjelaskan, program ini bertujuan untuk memfasilitasi pendidikan sepanjang hayat bagi masyarakat yang telah bekerja.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya kegiatan ini,” ujarnya dan berharap kerja sama antar PTS yang hadir dapat terus berlanjut sehingga PTS di Kalimantan dapat maju bersama.

Penulis: */Cynthia

Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya

Related posts

12 Advokat Baru DePA-RI Diangkat, TM Lutfi Yazid : Kedepankan Layanan Bantuan Hukum untuk Masyarakat secara Sosial

15.074 Kotak Suara Pilkada Kalsel 2024 Mulai Didistribusikan ke Gudang Logistik

Sidang Praperadilan Politikus Demokrat Ditunda, Kuasa Hukum Kecewa Termohon tak Datang