Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Pergeseran kegiatan tutorial dalam masa Pandemi Covid-19 dari Tutorial Tatap Muka menjadi Tutorial Webinar tidak menjadi halangan mahasiswa Universitas Terbuka (UT) dalam menempuh pendidikan.
Universitas Terbuka (UT) adalah Perguruan Tinggi Negeri ke-45 di Indonesia, dan menerapkan sistem belajar terbuka dan jarak jauh.
Direktur Universitas Terbuka Banjarmasin Ir Mochamad Priono MSi menyebutkan, pihaknya telah membuka 500-an kelas virtual, dengan 270-an tutor di Banjarmasin. ‘Ya, mahasiswa dan tutor dilatih, dengan mengunakan aplikasi Microsoft Teams. Sebab pengaturan, penjadwalan, dan kontrol lebih mudah, serta rela time, bahkan layaknya tatap muka, tidak ada yang tertunda, atau diistilahkan sebagai Tutorial Webinar (TUWEB),” ujar Ir Mochamad Priono didampingi Manajer Bahan Ajar dan Tutorial Andi Suci Anita SP MP, di UT Banjarmasin, Jumat (24/7/2020).
Menurutnya, UT juga memiliki bantuan belajar Tutorial Online (TUTON), dan tidak real time sebab mahasiswa bisa membuka materi kapan saja. “Kami pastikan layanan yang diselenggarakan UT dan diikuti oleh mahasiswa melalui jaringan internet yang bertujuan mengoptimalkan pemanfaatan jaringan internet untuk memberikan layanan bantuan belajar kepada mahasiswa guna melaksanakan proses pembelajaran jarak jauh yang didesain lebih komunikatif dan interaktif,” tambahnya.
Ia mengakui, dengan adanya TUTON, maka melibatkan 5.000-an kelas, dan tutornya juga diambil dari dosen perguruan tinggi lainnya. “Kami tetap memperhatikan kompentensi pembelajaran, dan substansinya dikendalikan dengan baik, sehingga hasil pembelajaran bisa tercapai,” tuturnya.
Sistem belajar ini terbukti efektif, ucapnya, untuk meningkatkan daya jangkau dan pemerataan kesempatan pendidikan tinggi yang berkualitas bagi semua warga negara Indonesia. “Termasuk mereka yang tinggal di daerah-daerah terpencil,” tandasnya.
Meski demikian, Ia menegaskan, memang ada kendala khusus yang belajar di daerah terpencil maupun pengunungan, seperti tak terjangkau jaringan seluler “Misal seperti di Paringin, Kotabaru, Tabalong, Bahkan Kabupaten Banjar pun, khusus wilayah terpencil sangat sulit terjangkau jaringan seluler,” katanya.
Untuk itu, Mochamad Priono berharap, pemerintah dan instansi yang berwenang agar memperhatikan permasalahan tidak terjangkaunya jaringan seluler, di kawasan terpencil tersebut. “Saya sangat prihatin juga, setelah melihat foto-foto yang dikirimkan mereka, harus mencari lokasi yang memang ada jaringan seluler, yang jaraknya cukup jauh,” katanya.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian cepat, sambungnya, menuntut untuk terus meningkatkan potensi sumber daya manusia untuk menunjang produktivitas.
“Khusus untuk Tutorial Webinar, penggunaan aplikasi Microsoft Teams sangat membantu komunikasi mahasiswa dengan para tutor dalam menjalani perkuliahan yang terkendala dengan pembatasan berkumpul secara bersama-sama di satu tempat,” katanya.
Kini papar Mochamad Priono, Universitas Terbuka hadir menyediakan bantuan Pembelajaran Online (Daring) bagi Perguruan Tinggi yang memerlukan platform untuk melakukan pembelajaran sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19.
Bantuan pembelajaran disediakan melalui platform Learning Management System (LMS) di alamat https://lms.ut.ac.id dengan pemberian layanan Ruang Baca Virtual (RBV) yang menyediakan bahan ajar untuk 1.350 mata kuliah guna membantu PTN/PTS yang ingin melaksanakan online learning. Tak hanya itu, UT juga menyediakan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, yang kini sudah terdata 25 mahasiswa yang berhak mendapatkan KIP Kuliah. Saat ini UT Banjarmasin memiliki lebih dari 6.000 mahasiswa, yang tersebar di wilayah Kalimantan Selatan.
Penulis: Afdi