Usaha Babe Hamdani Menggeliat Ditengah Pandemi Covid-19

PEMILIK BABE-Hamdani saat menunggu jual beli barang bekas (babe) justru mulai usaja sejak pertengahan pandemi Covid-19, Minggu (13/12/2020) pagi. (foto:sum/brt)

Banjarmasin, BARITO – Ada sesuatu hal yang menarik, saat melintas di Jalan Pangeran Muhammad Noor atau Simpang Jagung RT 01 Kelurahan Kuim Cerucuk Banjarmasin Barat, Minggu (13/12/2020). Ada usaha pedagang jual-beli barang bekas (Babe) yang dilakoni
Hamdani (46) yang tak jauh dari Simpang Jagung itu berbagai macam barang bekas dijual di tepi jalan, sejak pandemi Covid-19.

Berbagai macam barang elektronik dan rumah tangga serta spare motor serta lainnya dijual sejak lima bulan lalu, hanya sebagai barang dinaungi terpal. Sisanya barang yang digantung dan diletakkan di lantai itu, menggeliat seiring di saat wabah Virus Corona.

Tak jarang pengendara banyak yang mampir, baik sekedar melihat-lihat atau membeli bahkan menjual. Bahkan kalau dihitung hampir tiap saat satu atau dua orang datang, dengan disiplin mengenakan masker saat menjual atau beli babe itu.

Hamdani yang berjualan di rumahnya sekaligus tempat jaga malam bengkel truk fuso itu saat ditemui Barito Post mengaku tidak semangat berjualan.
Karena terpal belum ada sehingga babe itu dibiarkan kehujanan, bahkan modalanya habis alias belum dibayar orang setelah diborong beberapa hari lalu.

“Awalnya usaha saya ini Agustus lalu bermula dari petunjuk, kemudian tukang gerobak sampah menjual barang itu. Dulu kalau narang elektronik sempat diperbaiki anak buah saya, tap sekarang tidak ada lagi orangnya,”bebernya usai mencuci tangan pakai sabun dengan air sabun saat melayani pembeli.

Dia bersyukur, bisnis babe ini sedikit modal bahkan tiap orang mau jual dibeli tentunya dengan harga murah. Namun kebanyakan yang dilayani hanya bapak-bapak atau ibu-ibu,”beber Hamdani.

Lantaran bila anak muda yang menjual barang tidak dilayani, sebab khawarir barang curian dan waspada, “ujarnya tetap memperhatikan Protokol Kesehatan (Prokes) 3M.

Hamdani yang sudah 10 tahun tinggal di dekat Gardu PLTD tersebut, bisnis yang dijalaninya terus didatangi orang. Padahal barang yang dijual adanya tidak diperbaiki atau dandani. “Saya menjual seadanya, mungkin orang beli untul dikanibal,”bebernya.

Tempat usaha babe itu juga Hamdani tak memikirkan sewa karena punya keponakan sendiri. Namum kali ini ia menyatakan kebetulan barang banyak habis sebab diborong dan baru uamg muka saja yang dibayar.

“Saya bersyukur ditengah pandemi Covid-19 ini justru punya usaha baru. Makanya saya siap mendukung Proses 3M tersebut,”harapnya bisa beli terpal baru untuk menaungi babe itu.

Usaha babe yang buka sampai malam itu, ungkapnya buka sampai pukul 21.00 Wita malam. “Syukurnya yang datang membeli atau penjual bergantian datang alias tidak berkerumun seperti Pasar Tungging alias Dadakan, “pungkasnya.

Penulis : Arsuma

Related posts

Nyoblos di TPS 11 Banjar Indah, Cagub No 1 Muhidin Jalan Kaki

Jemput Bola, Petugas TPS 24 Kelurahan Pemurus Dalam Datangi 9 Pemilih yang Sakit dan Difabel

Serapan Belanja APBD Kalimantan Selatan Mengkhawatirkan