Banjarbaru, BARITO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) mulai mempersiapkan even Visit Kalsel 2020.
Visit Kalsel telah diluncurkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenaprekraf) bersama Pemprov Kalsel pada bulan November lalu di Gedung Sapta Pesona kementerian tersebut di Jakarta.
Pada pertemuan di Ruang Rapat Aberani Sulaiman Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Kalsel, Kamis (26/12), Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Abdul Haris menekankan pentingnya keseriusan dalam hal penyusunan konsep dari semua pihak agar Visit Kalsel 2020 menjadi even yang benar-benar spektakuler atau “booming”. Sebab Visit Kalsel 2020 akan menampilkan 32 even sepanjang tahun.
“Kita harus betul -betul booming, menggelegar. Seluruh even harus memakai EO (event organizer,red) berpengalaman,” ujarnya ketika memimpin rapat bersama Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan, Hanifah.
Rapat tanpa kehadiran Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalsel, Dahnial Kifli itu difasilitasi oleh Biro Pengembangan Produksi Daerah (Bangproda) Setdaprov Kalsel dihadiri para kepala SKPD, Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) dan pihak terkait lainnya.
Sekda mencontohkan, Visit Kalsel 2020 diisi dengan menggelar kegiatan besar di sepanjang jalan misalnya di Jalan Lambung Mangkurat, Kota Banjarmasin dan di kabupaten dan kota.
Dengan kata lain, even tersebut harus di promosikan besar-besaran agar orang mau datang ke Kalsel.
“Ini soal dunia, bukan hanya soal Kalsel. Saya mengharapkan pada hari ini ada komitmen untuk menyusun strategi langkah penguatan Visit Kalsel 2020,” tandasnya.
Sekda juga menegaskan bahwa semua SKPD harus mendukung pariwisata. Hal itu mencontoh dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur dalam memajukan pariwisatanya. Sekda menceritakan bahwa beberapa waktu lalu, pada suatu kegiatan di salah satu hotel di Banjarmasin, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Kabupaten Banyuwangi dalam paparannya mengatakan bahwa setiap organisasi perangkat daerah merupakan dinas pariwisata.
Artinya bahwa Pemkab Banyuwangi menanamkan pola pikir di masing masing dinas untuk berpikir ke arah pariwisata. Termasuk dalam hal cara menyusun program yang dapat mendukung pembangunan sektor pariwisata.
Misalnya dinas PUPR mendukung melalui pembuatan infrastruktur jalan dan sebagainya. Disperkim menata lingkungan agar tidak kumuh. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa memprogramkan pemberdayaan masyarakat desa agar bisa ikut terlibat karena konteks pariwisata berbasis masyarakat, sehingga menjadi penghasilan desa.
” Jadi semua harus berpikir pariwisata. Jangan hanya berpikir pariwisata bukan hanya tugas dinas pariwisata. Tidak boleh pakai kacamata kuda, tapi harus menggunakan rumus berpikir yang lebih general bahwa pariwisata bukan hanya urusan dinas pariwisata,” tegasnya.
Asisten II Setdaprov Kalsel, Hanifah mengatakan bahwa rapat tersebut juga ingin mengetahui secara detil langkah-langkah yang telah dan akan dilakukan dinas pariwisata sebagai tindak lanjut dari rapat yang telah digelar sebelumnya beberapa hari yang lalu.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalsel, Dahnial Kifli ketika dihubungi melalui nomor WA -nya tadi malam, mengaku sedang rapat di Surabaya.
Penulis: Cynthia