Wakil Walikota Banjarmasin Minta Perkembangan Rizki Bocah Tanpa Anus di Lokasi TMMD Terus Dipantau

KUNJUNGI RIZKI-Wawali Banjarmasin H Hermansyah saat mengunjungi Rizki bocah tanpa anus yang harus kembali dioperasi kedua. Iki panggilan akrab anak itu merupakan warga Kuin Kecil Keluraham Mantuil sebagai lokasi TMMD ke 105 ahun 2019 yang dibuka Rabu (11/7/2019) kemarin. (foto:sum/brt)

Banjarmasin, BARITO – Wakil Wali Kota Banjarmasin H Hermansyah meminta agar perkembangan
Muhammad Rizki, bocah berusia empat tahun lahir tanpa anus itu dipantau kesehatannya. Mengingat
anak keempat pasangan dari Yannor (38) dan Niah (35) warga Jalan Kuin Kecil, RT 14  RW 01, Kelurahan Mantuil Banjarmasin Selatan harus bernasib malang belum waktunya untuk menjalni dioperasi.l kedua.

Rizki dikunjungi wawali tersebut juga didampingi Kapolresta setempat Kombes Pol Sumarto dan Staf Ahli Bidang Ideologi dan Politik Kodam VI Mulawarman, Kol Joae Xavier Barreto Nunes usai upacara pembukaan TMMD ke 105.

Wawali menyatakan, bocah itu harus dipantau dan dibantu oleh pihak dinas kesehatan yang sebelummya sudah meninjau oleh Kadiskes Kota Bahjarmasin Dr Mahli. Pihaknya juga sudah menjamin gratis nantinya kalau Rizki kembali dioperasi lanjutan pada usianya mencapai lima atau enam tahun.

“Jadi kita kan ounya rumah sakit sendiri RS Sultan Suriansyah yang sebentar lagi beroperasi, sehingga Rizki tak perlu khawatir akan biaya operasi keduanya nanti,”sebut H Hermansyah. Namun untuk sementara dia minta dinkes memantau perkembangan anak itu sebulan sekali misalnya, terutama puskesmas setempat.
Dalam kesempatan itu wawali dan staf Ahli Kodam VI Mulawarman Kol Inf JXB Nunes memberrijan santuan dan paket kepada Rizki yang ikut menyimak pembicaraan wawali sambil makan kue dan manggut-manggut.

Rizki sendiriwaktu lahir dua hari itu belum ada Buang Air Besar (BAB), badannya membiru. Kemudian diperiksakan ke dokter, ternyata Rizki tidak punya anus. Keluarga pun membawa Rizki ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin.

Biaya operasi saat itu Rp 12 Juta, waktu itu warga tak mampu ini menggalang dana dari warga Sungai Gampa di tempat neneknya Rizki tinggal. Setelah empat tahun berlalu sejak Rizki melalui operasi mengeluarkan usus besarnya agar dapat BAB.

Namun sekarang Keluarga kembali dibingungkan dengan biaya operasi susulan yang harus dilalui Rizki. Karena dokter mengharuskan diumur 5 atau 6 tahun baru dioperasi susulan. Sebab operasi pertama hanya bersifat sementara untuk membantu Rizki agar bisa bertahan hidup.

“Sedangkan untuk dana operasi mendatang tidak biaya. Sedangkan kehidupan mereka hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan sekolah tiga kakaknya,”sebut Niah seorang ibu rumah tangga, ini.

Sementara ayah Rizki hanya seorang petani yang mengambil upah bertani.”Kami tak ada kartu BPJS, semoga dengan bantuan dari pihak pemerintah ataupun dermawan membantu kesembuhan anak saya,”harapnya.

Arsuma

Related posts

Jelang HUT Ke-28 Lanal Banjarmasin, 1.200 Peserta Ikuti Lomba Kicau Mania

Ratusan Peserta Gowes Meriahkan Anniversary Komunitas Sepeda Pensiunan Kalsel 2024

Ketua FORKI Banjarmasin Tutup Usia, Sosok Peduli dan Pekerja Keras