Walau Dibilang Baru, KTH Bumi Priangan Hijaukan Lahan Kritis

Pelaihari,BARITO – Sebuah komunitas yang keanggotaannya terdiri dari kaum millennial dan bergerak dibidang lingkungan yang bernama Kelompok Tani Hutan (KTH) Bumi Priangan di Desa Bumi Jaya Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut Kalsel, mereka punya motto lebih mengedepankan kerja.

Salah satu kerja nyata mereka Minggu, (16/1/22) KTH Bumi Priangan bersama elemen lainnya yakni Mapala Politala dan Mapala Oprala Tupan Meratus melakukan penghijauan dilahan kritis pada perbukitan Priangan desa setempat, dan sebelum-sebelumnya telah banyak yang mereka lakukan fokus pada pelestarian tanaman dikawasan lahan kritis.

Sulitnya medan menuju lokasi Base Camp mereka pun hanya bisa menggunakan sepeda motor trail, mengingat jalan yang licin serta terdapat bebatuan cadas, dan dibutuhkan ekstra keberanian saat melintasi medan sulit itu, salah perhitungan resiko terjatuh pada jalan licin dan bebatuan cadas pun menghadang.

Ada 3 buah Base Camp yang dibangun KTH Bumi Priangan, akan tetapi saat akan melakukan penanaman sejumlah bibit pohon produksi berada di Base Camp ke 3. Dengan jarak tempuh kurang lebih 250 meter menuju lokasi lahan penanaman, juga masih berhadapan dengan medan yang menanjak, licin dan berbatu cadas.

Saat berada dilokasi penanaman terlihat jelas dari ketinggian keadaan kota Pelaihari sebagai ibukota Kabupaten Tanah Laut, sejumlah bangunan-bangunan besar seperti RSUD H Boejasin Pelaihari dan Mesjid Syuhada Pelaihari pun terlihat jelas, termasuk perumahan-perumahan.

Ketua KTH Bumi Priangan Mus Mujiono usai penanaman mengatakan, jelas dari semua yang dilakukan bertujuan untuk menghasilkan, artinya bibit tanaman yang ditanam adalah jenis bibit produktif seperti buah-buahan, bukan bibit produksi yang menghasilkan kayu.

“Secara rutin inshaa Allah dalam 1 pekan sekali, dan bergiliran anggota KTH Bumi Priangan melakukan pengawasan terhadap bibit-bibit yang sudah ditanam sebagai upaya maintenance atau perawatan, karena kadang dirusak binatang liar hutan atau ada tanaman yang mati untuk diganti,”ungkapnya.

Di perbukitan Priangan juga terdapat jenis tanaman lain seperti Porang, Anggrek berbagai jenis seperti Anggrek Bulan, Anggrek Tanduk Rusa dan lainnya, serta madu Kalulut yang menempel dibatang pohon besar, yang kesemuanya mereka rawat, termasuk sumber mata air yang disalaurkan melalui selang dimana airnya yang alami dari sumber air bukit pun dapat diminum langsung.

Penulis: Basuki

Related posts

Antisipasi Serangan Siber, SDM Diskominfo Kalsel Ikuti Pelatihan CSCU

Kesiapan Telkomsel Menghadapi Pilkada Serentak 2024

Komisi III DPRD Kalsel Minta Dukungan Kementerian PUPR Realisasikan Pembangunan TPST Regional Banjarbakula