Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina Resmikan Kampung BermainWadah Pelestarian Olahraga Tradisional

by admin
0 comments 2 minutes read

Teks: BALOGO-Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina bermain balogo usia meresmikan kampung bermain, Ahad (30/6) di Sungai Andai, Banjarmasin Utara. (foto: Tolah/brt)

*) Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina Resmikan Kampung Bermain

Wadah Pelestarian Olahraga Tradisional

Banjarmasin, BARITO
Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, meresmikan kampung bermain yang digagas Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia ( Formi) Banjarmasin. Kampung bermain tersebut merupakan wadah pelestarian olahraga tradsional, Ahad (30/6) di Sungai Andai, Banjarmasin Utara.

Untuk menjaga eksistensi permainan tradisional yang merupakan warisan budaya bangsa, Formi Banjarmasin kembali membentuk kampung bermain yang diresmikan Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina di Jalan Padat Karya, Komplek Herlina Perkasa, Blok Keruing, Sungai Andai. Pada peresmian ini, juga diserahkan peralatan permainan seperti terompah, gasing, tarik tambang, balogo, dan egrang.

“Peresmian kampung bermain ini merupakan wadah bagi anak-anak untuk bermain olahraga rekreasi. Sekaligus, melestarikan olahraga tradisional yang diantaranya egrang, gasing, balogo, dan tarik tambang,” ungkap Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina kepada wartawan, kemarin.

Permainan tradisional merupakan sebuah kearifan lokal yang ada di setiap daerah di wilayah Indonesia. “Jika tidak dilestarikan, tentu permainan tradisional berlahan terkikis dengan kemajuan permainan media sosial,” tuturnya.

Permainan tradisional memiliki peran penting terhadap pola pikir generasi muda. “Permainan tradisional banyak mengandung nilai-nilai sportivitas, kejujuran, dan kerjasama,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Formi Banjarmasin Hj Titin Roesmiaty Imran dan Yenny Frida Luntungan (Sekretaris Formi Banjarmasin) menyebutkan, dibentuknya kampung bermain untuk berolahraga dan mengolahragakan masyarakat agar hidup sehat dan bugar, serta mengajak anak-anak lebih mengenal dan mencintai olahraga tradisional.

“Kami ingin anak-anak tidak terlalu fokus kedunia sosial. Melalui olahraga tradisional ini juga mengajak untuk selalu bergerak minimal satu jam sehari dan menghindari anak-anak dari pergaulan bebas maupun narkoba,” bebernya.

Minimnya sarana dan prasarana olahraga tradisional, sambungnya, juga menjadi tercetusnya ide membangun kampung-kampung bermain di lima kecamatan sebagai miniatur sport center outdor. “Rata-rata yang dibina Formi dan Dsipora Kota Banjarmasin merupakan olahraga jalanan yang memang tidak memiliki fasilitas untuk berlatih,” terangnya.

Adapun kampung bermain yang sudah terbentuk sebelumnya, ditambahkannya, kampung bermain Bios Altra di Alalak, Banjatmasin Utara. “Kemudian bakal menyusul diresmikan kampung bermain Flamboyan III Basirih, Banjarmasin Barat,” ucapnya. Tolah

Baca Artikel Lainnya

Tinggalkan komentar