Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Kampung Usaha Lele di Tatah Belayung, Banjarmasin Selatan diresmikan oleh Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina. Peresmian ditandai dengan pelepasan bibit ikan kelabau dan ikan patin di Sungai Tatah Belayung, Selasa (13/6/2023).
Kesempatan itu, Ibnu menyampaikan sedikitnya ada sepuluh ribu bibit ikan yang dilepas. Itu tidak lain sebagian ciri khas warga Tatah Belayung.
Warga setempat kebanyakan membudidaya ikan lele hingga dikembangkan menjadi produk olahan seperti abon dan nugget.
Menurut Ibnu kegiatan pelepasan bibit ikan ke sungai sangat penting karena secara tidak langsung tetap menjaga sumber daya hayati di perairan di wilayah sendiri.
Di samping ikan yang hidup di perairan berkualitas akan mengandung gizi yang sangat tinggi. Tentunya budidaya ikan bisa menjadi upaya menanggulangi stunting di suatu daerah.
“Kalau misalnya pencegahan stunting itu ada program satu biji telur. Maka di perairan umum dengan ikan yang banyak bisa dimanfaatkan untuk memenuhi gizi masyarakat setempat,” tuturnya.
Baca Juga: 9 Nama Terbaik Muncul Siap Duduki Direksi PAM Bandarmasih
Melihat dari dampak baik yang ditimbulkan tersebut, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin melalui DKP3 Kota Banjarmasin program restocking terus dijalankan dan terus dikembangkan setiap wilayah. Apalagi memiliki perairan yang berpotensi untuk budidaya ikan.
“Saya minta camat untuk membina warga melalui lurah. Untuk bisa budidayakan ikan lele seperti di sini. Apalagi sudah ada produk olahan yang dibuat warga setempat seperti nugget, abon,” jelasnya.
Secara tidak langsung potensi tersebut berdampak pada kesejahteraan warga melalui produk olahan yang dikembangkan.
Sementara itu, Kepala DKP3 Kota Banjarmasin, Makhmud mengungkapkan pelepasan ribuan bibit ikan ke sungai itu bertujuan untuk melestarikan ikan-ikan sungai agar tidak punah.
“Jadi kita coba mengembalikan ikan-ikan lokal ke habitatnya agar tidak punah dengan menyebarkan bibit-bibitnya ke sungai,” ujar Makmud.
Teruntuk bibit ikan yang baru dilepaskan bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi warga setempat saat sudah besar nanti.
“Silahkan ambil saja kalau besar. Tapi jangan di setrum saat mengambilnya karena kita menjaga ekosistem di sungai,” tutupnya.
Penulis: Hamdani
Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya