Kusan Tengah, BARITOPOST.CO.ID – Warga Desa Karya Bakti, Kecamatan Kusan Tengah, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) mengharapkan di desanya dibangun Sekolah Menengah Atas (SMA).
Pasalnya, karena bertahun-tahun belum ada SMA, maka rata-rata anak di desa setempat hanya menyelesaikan pendidikannya hingga di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Keinginan warga Desa Karya Bakti tersebut juga dipicu akses menuju SMA/SMK yang terlalu jauh jaraknya dari desa mereka, karena sekolah tersebut hanya terdapat di daerah perkotaan.
Kepala Desa Karya Bakti, Mahdin menyebut, keinginan memiliki satuan pendidikan tingkat SMA tak hanya diharapkan warganya saja, tapi juga beberapa desa yang berdekatan menyepakati hal yang demikian.
“Lima desa sangat mendukung berdirinya SMA. Mudah-mudahan usulan kami bisa direalisasikan provinsi,” ujar Mahdin, Sabtu (11/2/2023) siang.
Baca Juga: Pembangunan Mall Pelaihari City di Tanah Laut Disinyalir Mangkrak, LSM JP2B Pertanyakan Janji Bupati
Lanjutnya, sektor pendidikan tingkat SMA menjadi sangat penting di desanya. Selain meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) juga dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
“Karena jarak menuju lokasi SMA/SMK sangat jauh makanya keinginan masyarakat di sini cukup rendah,” ucapnya.
Ditambahkannya sebagai bukti keseriusan warga setempat, lahan untuk pembangunan SMA siap dihibahkan dengan luas sekitar 2,5 hektare.
“Alhamdulillah, Paman Yani langsung merespon dengan adanya ini. Jujur, pendidikan menengah atas sangat diperlukan,” tandasnya.
Selain itu disampaikannya perlu adanya jaringan internet di desanya, karena hingga saat ini desanya tak bisa mengakses internet. Terlebih masih banyak terdapat blank spot, sehingga informasi sangat minim didapatkan mereka.
“Kalau ada tower pengantar sinyal internet, tentu sangat membantu keperluan kami yang tak hanya bagi pemerintah desa saja, tapi untuk kebutuhan sekolah juga,” jelasnya.
Harapan warga Desa Karya Bakti tersebut mereka sampaikan di acara kegiatan reses penyerapan aspirasi masyarakat yang dilaksanakan oleh Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Muhammad Yani Helmi.
Muhammad Yani Helmi disela menjaring aspirasi masyarakat kemudian merespon cepat harapan warga desa tersebut dan dihadapan mereka, adik kandung Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor karib disapa Paman Yani ini langsung berkomunikasi melalui telepon dengan Kepala Bappeda Kalsel, Ariadi Noor untuk membicarakan hal ini supaya dapat menjadi skala program prioritas pembangunan daerah.
“Kita ketahui, Kusan Tengah ini hampir mirip dengan Kecamatan Batulicin, puluhan berdiri belum juga memiliki sekolah tetapi akhirnya berhasil dibangun. Tentu saja Pemerintah Provinsi Kalsel dan Pemerintah Kabupaten Tanbu bersama-sama naik ke pusat untuk menarik APBN,” ungkapnya.
Baca juga: Kontribusi Ir HM Said ke Banua Cukup Banyak
Dikesempatan itu, Paman Yani membeberkan untuk merealisasikan pembangunan pada sektor dunia pendidikan, maka alokasi anggarannya harus terserap sebesar 20 persen.
“Namun APBD sifatnya hanya menutupi saja, selebihnya bisa melalui APBN yang diturunkan melalui dana alokasi khusus (DAK), karena di luar dari 20 persen itu tidak bisa terlaksana,” tuturnya.
Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Kalsel ini mengingatkam sesuai anjuran pemerintah untuk pendidikan minimal 12 tahun, sehingga perlu adanya sinergi baik antara pusat dan daerah agar pemerataannya bisa tercapai.
“Mereka tak hanya sekolah dari TK, SD sampai SMP saja. Belum lagi berbicara di tingkat universitas, sehingga aspirasi ini perlu kita kawal ke Rumah Banjar sesuai kewenangannya pemerintah provinsi,” tutupnya.
Penulis/Editor/* : Sophan Sopiandi
1 comment