Warga Kuin Utara Antusias Ikuti Pelatihan Kerajinan Tangan

by admin
0 comments 2 minutes read

Suasana Pelatihan Kerajinan Tangan yang digelar Kelurahan Kuin Utara-LK 3 di aula instansi tersebut,Selasa hingga Kamis (10/10) .(foto:ist/brt).

Banjarmasin, BARITO – Puluhan warga Kelurahan Kuin Utara, Kamis(10/10) menjadi peserta pelatihan kerajinan tangan yang digelar pihak kelurahan dan Lembaga Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan (LK3).

Kegiatan yang dilaksanakan di aula Kelurahan Kuin Utara itu berlangsung selama 3 hari yakni sejak Selasa ( 8/10) hingga Kamis (10/10) kemarin.

“Pelatihan ini dalam rangka memberikan bekal kepada masyarakat agar mampu mengolah berbagai potensi di sekitarnya menjadi kerajinan tangan sebagai cinderamata, ” kata Lurah Kuin Utara, Endang Anggraini Norbah.

Menurutnya, kelurahan berkepentingan memberdayakan masyarakat, agar semakin berdaya dan  kelurahan memiliki produk yang khas bagi pengembangan pariwisata.

“Kami mendukung semangat dan komitmen yang dilakukan Walikota ataupun Camat dalam pengembangan pariwisata”, lanjut Endang.

Endang menjelaskan bahwa latar belakang pihaknya menggandeng Divisi Pemberdayaan Masyarakat LK3 karena lembaga itu dinilai memiliki sumber daya pelatih yang cukup banyak, baik bidang kuliner ataupun kerajinan. “Semua pelatihnya sangat berpengalaman,” tegasnya.

Sementara itu Camat Banjarmasin Utara, Apiluddin Noor dalam sambutannya mengatakan, pelatihan kerajinan tangan yang dilakukan Kelurahan Kuin Utara, bagian dari program merealisasikan keunggulan masing-masing kelurahan, sehingga semua kelurahan memiliki produksi yang bisa diandalkan, bagian dari upaya mendukung mengembangan pariwisata.

Diketahui bahwa Banjarmasin Utara sangat banyak memiliki obyek wisata.

“Dengan keterampilan yang dimiliki, dapat dijual dan menambah pendapatan masyarakat,” ujar Apiluddin Noor.

Sementara itu Koordinator Program Pemberdayaan Masyarakat LK3 Banjarmasin, Rakhmalina Bakhriati menuturkan, keterampilan yang diajarkan antara lain, membuat gantungan kuci dan bunga tulip dari kain perca sasirangan, membuat kalung berbahan batu dan kain sasirangan, serta menghias tangguy dengan sulam pita.

Pelatihan yang berlangsung selama 3 hari itu memiliki materi pelatihan yang berbeda setiap harinya.

“Kami menargetkan, semua peserta mahir menghasilkan barang yang diajarkan, sehingga benar-benar dapat berproduksi dan layak dijual di pasaran.tya

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment