Warga Penghuni Kolong Jembatan tak Pernah Jera, Meski Digusur Mereka Kembali Lagi ke Kolong Jembatan

by admin
0 comments 2 minutes read

 

Banjarmasin, BARITO – Gusur dan kembali lagi, seperti itu yang dilakukan warga penghuni kolong jembatan yang beberapa bulan lalu dipaksa pergi dari kolong Jembatan Pangeran Antasari, kini mereka kembali lagi, namun hanya dengan beralaskan potongan kayu.

Aluh, salah satu warga kolong jembatan mengatakan dirinya bersama 6 orang lainnya yang tinggal di kolong jembatan tidak ada pilihan lain lagi. Ia mengaku masih merasa enak tinggal di bawah jembatan meskipun dilarang.

“Disini yang saya tahu ada 4 orang perempuan dan 2 laki-laki. Dari 6 orang tersebut terdapat 3 orang lansia dan 1 orang anak anak,” ujarnya saat ditemui wartawan, Selasa (22/10).

Lain Aluh, lain lagi Syahdat. Pria paruh baya berusia 70 tahun ini mengaku dirinya berasal dari Anjir Kabupaten Batola. Ia beralasan karena usia yang senja dan sudah tidak mempunyai sanak saudara lagi di kampungnya menjadi penyebab lelaki paruh baya tersebut diam di kolong Jembatan Pangeran Antasari.

Adapula Anang, Pria ini mengaku pernah terjaring razia. Namun ia juga tetap kembali ke kolong jembatan. “Disana digabung dengan orang gila, siapa sih yang mau digabung dengan mereka,” kata anang sambil membereskan kardus hasil mulungnya.

Kepala Dinas Sosial Kota Banjarmasin, Iwan Ristrianto berkata pihaknya saat ini kesusahan dalam mengedukasi dan memberikan pelajaran serta pemahaman kepada sejumlah warga yang mayoritas berasal dari kabupaten/kota tetangga yang mendiami kolong Jembatan Pangeran Antasari untuk mencari peruntungan dan menyambung hidup.

“Dari kami tidak bisa langsung beraksi kelapangan. Kalau membersihkan itu gampang. Tapi yang susah itu mengedukasi mereka supaya tidak kembali kesana” ucapnya.

Dari data di Dinas Sosial Kota Banjarmasin, kebanyakan gelandangan yang ada sekarang berasal dari luar daerah seperti daerah Hulu Sungai, Kalteng, malah yang paling banyak berasal dari Batola.

Diketahui, lokasi kolong Jembatan Pangeran Antasari sudah beberapa kali pernah menjadi sasaran pembersihan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Banjarmasin, namun problem ini selalu kembali, para penghuni yang datang dari Kabupaten/Kota tetangga kerap membuat gubuk kumuh yang kemudian dijadikan tempat tinggal bagi puluhan kepala keluarga yang menyandang tunawisma. Hamdani

Baca Artikel Lainnya

Tinggalkan komentar